Mataram (Lombok Fokus),- Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Mataram menggelar aksi damai sebagaimana instruksi langsung dari PB HMI MPO di Jakarta untuk menggelar aksi serentak, Selasa (21/05) sore dengan rute KPU dan Bawaslu NTB dan Mapolda NTB.
Puluhan masa aksi yang dipimpin oleh Rudi Hardiyanto tersebut dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2019 dengan sejumlah tuntutan.
Sejumlah tuntutan tersebut yakni memperkuat penegakan hukum yang berorientasi untuk menghadirkan keadilan seluruh rakyat indonesia.
“Mempertahankan atau memperbaiki UUD 1945 yang saat ini tengah berlaku,” ucap Reno sapaan Pria kelahiran NTT ini.
Selain itu, HMI MPO yang dikenal kritis sejak era Soeharto yang dikenal dengan orde baru (Orba) ini juga meminta pihak terkait untuk mengevaluasi secara total dan memperbaiki sistem dan penyelenggaraan pemilu 2019.
Selanjutnya, mereka juga mendorong penegakan hukum terhadap semua pelaku pelanggaran pemilu tanpa terkecuali secara transparan dan akuntabel.
Yang menarik dalam tuntutan mereka adalah meminta pihak kepolisian untuk berlaku profesional dan tidak berlebihan dalam menangani perkara sejumlah tokoh yang ditangkap yang dianggap makar oleh pihak kepolisian.
“Mendesak pihak kepolisian untuk berlaku profesional dan tidak berlebihan dalam menangani perkara sejumlah tokoh yang dianggap makar oleh kepolisian khususnya kepada Dr. Eggi Sudjana, SH.M.Si,” pinta Ketua Umum HMI Cabang Mataram, Saiful Bahri di depan Mapolda NTB.
Sebelum membubarkan diri, masa aksi melakukan shalat gaib yang diimami langsung ketua umum, Saiful Hahri di depan Mapolda NTB.
Aksi tersebut mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dari Polres Mataram. (*)