Mahasiswa Universitas Mataram Demo Tentang Aturan Mencekik, Ini Jawaban Pihak Kampus.

Mataram (Lombok Fokus) – Ratusan mahasiswa Universitas Mataram telah mengadakan aksi akbar pada Rabu, (26/6/19) didepan gedung rektorat Universitas Mataram.

Massa aksi berasal dari berbagai fakultas yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus. Aksi yang dikomandai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram ini menyoroti permasalahan yang sudah lama menjadi keresahan mahasiswa yakni Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) yang melonjak naik namun tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat mahasiswa, dugaan suap-menyuap KKN, hingga pengadaan gerbang elektronik baru-baru ini. Kesemua keresahan  tersebut kemudian melahirkan 13 tuntutan yang dibawa oleh massa aksi, termasuk diantaranya penghapusan SPI dan menaikkan gaji satpam sesuai dengan UMR NTB.

gambar Iklan

Muhammad Amri Akbar, selaku ketua BEM Universitas Mataram dalam orasinya mengatakan sistem UKT, SPI serta fasilitas dan pelayanan terhadap mahasiswa patut dipertanyakan. Besaran UKT dan SPI untuk mahasiswa jalur mandiri harus tetap memperhatikan kondisi ekonomi orang tua atau yang membiayainya,
“Jangan sampai naiknya UKT dan SPI serta fasilitas-fasilitas yang tidak memadai ini malah menghambat mahasiswa untuk berkuliah, oleh karena itu kami mendesak rektor Universitas Mataram untuk turun mendengar dan menemui kami,” Ujarnya.

Menurutnya, rektor Universitas Mataram harus mampu menghadirkan keadilan dan demokrasi kampus dengan melibatkan mahasiswa dalam setiap kebijakan-kebijakannya entah itu perihal SPI dan UKT, maupun pemberlakuan gerbang elektronik ini.

“Kami akan mengadakan aksi yang lebih besar dari ini jika tuntutan kami tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Selain itu, ia mengajak mahasiswa lainnya untuk peka dan tidak takut untuk menyampaikan keluhan dan keresahannya terkait SPI, UKT, maupun lainnya serta tidak perlu takut akan ancaman-ancaman dari pihak birokrasi.

Setelah menunggu hampir seharian, massa aksi kemudian berhasil menemui rektor Universitas Mataram dan menghasilkan 13 jawaban akan tuntutan massa aksi, diantaranya  penghapusan SPI, pemberlakuan grade UKT untuk semua angkatan dengan prosedur yang jelas, mempercepat pengadaan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penaikan gaji satpam sesuai UMR NTB akan dievaluasi lagi, mengoptimalkan gerbang elektronik, dan lain sebagainya.

www.lombokfokus.com