Para Santri Gagal Mondok Karena Dilanda Krisis Air

Lombok Tengah, (Lombok Fokus)- Nasib para santri di wilayah Lombok Tengah Gagal Mondok karena dilanda krisis air.

Salah satu Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) di Lombok Tengah angkat tangan soal keluhan anak didik (Santri) terkait kekeringan air bersih.

gambar Iklan

Sabtu, (12/7) kemarin, terlihat sejumlah santri wati tengah berkerumunan menti dapat giliran mengambil air wuduk.

Hal tersebut tentu merupakan pantangan bagi pembina Ponpes Nurul Alimin Lengusik. Desa Pelambek, Kec Praya Barat Daya.

Ahmad Zubayin, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) menuturkan, kondisi yang tengah melanda siswa beserta keluarga besar Yayasan. ” Kalau musim hujan banyak santri yang mondok, namun kalau sudah musim kering ya beginilah” tuturnya sambil menunjuk sejumlah santri yang sedang mengantri giliran wudu.

Kami benar-benar krisis air, Lanjut Zubayin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti buat masak, dan untuk sekedar membasuh bekas makan, kami harus rela menanti giliran menyedut air dari satu-satunya sumber mata air.

Dalam sehari semalam, kami dapat giliran hanya sekali, itupun hanya untuk buat kebutuhan sehari-hari.

Tak jauh berbeda, H Mustajab , juga menuturkan hal yang serupa, yaitu warga disekitaran yayasan juga merasakan apa yang tengah dideritai keluarga yayasan.

“Kalau boleh jujur, kami kalau mau mandi terpaksa memilih pergi ke bendungan” ungkap H. Mustajab yang sekaligus wakil pembina yayasan.

Mewakili masyarakat dusun Lengusik, H. Mustajab meminta semua pihak untuk membantunya mengatasi musibah musiman tersebut, bila perlu pemerintah setempat langsung terjun merasakan guna merasakan penderitaan masyarakatnya.(**)

www.lombokfokus.com

Para Santri Gagal Mondok Karena Dilanda Krisis Air

Lombok Tengah, (Lombok Fokus)- Nasib para santri di wilayah Lombok Tengah Gagal Mondok karena dilanda krisis air.

Salah satu Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) di Lombok Tengah angkat tangan soal keluhan anak didik (Santri) terkait kekeringan air bersih.

gambar Iklan

Sabtu, (12/7) kemarin, terlihat sejumlah santri wati tengah berkerumunan menti dapat giliran mengambil air wuduk.

Hal tersebut tentu merupakan pantangan bagi pembina Ponpes Nurul Alimin Lengusik. Desa Pelambek, Kec Praya Barat Daya.

Ahmad Zubayin, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) menuturkan, kondisi yang tengah melanda siswa beserta keluarga besar Yayasan. ” Kalau musim hujan banyak santri yang mondok, namun kalau sudah musim kering ya beginilah” tuturnya sambil menunjuk sejumlah santri yang sedang mengantri giliran wudu.

Kami benar-benar krisis air, Lanjut Zubayin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti buat masak, dan untuk sekedar membasuh bekas makan, kami harus rela menanti giliran menyedut air dari satu-satunya sumber mata air.

Dalam sehari semalam, kami dapat giliran hanya sekali, itupun hanya untuk buat kebutuhan sehari-hari.

Tak jauh berbeda, H Mustajab , juga menuturkan hal yang serupa, yaitu warga disekitaran yayasan juga merasakan apa yang tengah dideritai keluarga yayasan.

“Kalau boleh jujur, kami kalau mau mandi terpaksa memilih pergi ke bendungan” ungkap H. Mustajab yang sekaligus wakil pembina yayasan.

Mewakili masyarakat dusun Lengusik, H. Mustajab meminta semua pihak untuk membantunya mengatasi musibah musiman tersebut, bila perlu pemerintah setempat langsung terjun merasakan guna merasakan penderitaan masyarakatnya.(**)

www.lombokfokus.com