Mataram, (Lombok Fokus) – Isu kontestasi Walikota dan Wakil Walikota makin hangat. Baiq Eva N.N. Parangan yang digadang-gadang mendampingi Mohan Roliskana mendapatkan sinyal dukungan dari berbagai element.
Dukungan kali ini datang dari tokoh perempuan yang sering disebut “Senator Jilbab Orange”. Tokoh perempuan Baiq Diyah Ratu Ganefi memberi sinyal politik mendukung perempuan untuk maju pada Kontestasi Walikota dan Wakil Walikota Mataram.
“Beliau kakak kelas (Baiq Eva) saya. Teman saya arisan saat ini. Bagus kalau mau maju memang harus ada keterwakilan perempuan,” ungkap Anggota DPD RI, Baiq Diyah Ratu Ganefi, Senin (15/07). Dilansir dari Kanal NTB.
Ia menduga Pilkada Kota Mataram 2020 akan diramaikan dengan kemunculan tokoh perempuan. “Tidak hanya Mohan. Siapapun yang maju mengusung perempuan insyallah pasti punya kans untuk menang,”
Berita sebelumnya, Asisten I Setda Provinsi NTB, Baiq Eva N.N. Parangan menunggu “Nasihat” Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Mataram 2020.
“Keinginan jadi pemimpin daerah itu ada, tetapi saya kan punya atasan. Apabila diizinkan Pembina ASN saya yaitu Pak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur, saya tempur,” tegas Putri Sulung Mantan Bupati Lobar 1979-1989 H.L. Ratmadji, Senin malam (15/07) saat dikonfirmasi kanalntb.com di Roemah Langko saat menjamu tamu Konjen RI di Darwin – NT (Australia) Dicky Soerjanatamihardja dan rombongan.
Eva juga mengakui saat ini lagi berkomunikasi dengan keluarga besar untuk meminta restu maju di pilwalkot Mataram 2020 nanti.
“Saat ini saya lagi diskusi dengan keluarga besar. Almarhum Bapak saya berasal dari Lombok Barat. Ibu dari Lombok Timur. Tentunya ‘Kekuatan’ timur sampai barat ini harus kita ‘lebur’ di Mataram,” kata Baiq Eva Mantan Plt Bupati Lombok Barat juga Plt Sekda NTB ini.
Pengamat Politik UIN Mataram Agus, M. Si bila Pasangan MOhan Roliskana – baiq Eva (MORE) di Pilwalkot Mataram 2020 terwujud akan mendapatkan simpati baik dari pemilih milenial dan pemilih perempuan.
“Menurut saya ini akan mendapatkan simpati baik dari pemilih milenial dan pemilih perempuan, karena performa keduanya secara fisik menarik,” ungkapnya.
Menurut agus, hal pertama yang dibutuhkan oleh publik kota mataram saat ini adalah agenda perubahan karena kedepan kota mataram punya banyak tantangan. Dengan munculnya KEK Pariwisata Mandalika dan Global Hub di KLU, pilihan investasi bukan lagi ke Mataram tapi ke Lombok Tengah loteng dan Lombok Utara.
“Kalau calon walikota tidak inovatif hanya menjual performa dan cari citra jangka pendek, Pilwalkot Mataram 2020 ini menjadi tidak bermakna,” ungkapnya.
Kedua calon walikota dan wakil walikota tidak boleh memberi cek kosong pada publik sebagai pemilik kedaulatan. Maka siapapun berpasangan dengan siapa kita minta gagasan, pikiran, visi dan program mereka.
Sekarang ini kata Agus, publik sudah kritis dalam memberikan suaranya. Mereka sudah pandai membuat evaluasi. Atas kecerdasan publik ini, maka mereka tidak bisa dipengaruhi hanya oleh performa fisik saja.
Kesimpulan saya bisa saja MOhan Roliskana dan baiq Eva (MORE) berpeluang besar jika mereka mampu meyakinkan publik dengan gagasannya,” tegasnya.