Cegah Paham Radikalisme Masuk NTB, PKC Bali Nusra Tekankan Untuk Memberikan Pemahaman Kebangsaan

Mataram, (Lombok Fokus) – Pengurus Koordinator Cabang  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Bali Nusra (PKC PMII Bali-Nusra) gelar acara diskusi tentang radikalisme di NTB. Tema yang diangkat yakni “Antisipasi Terorisme dan Radikalisme di NTB”.

Sebagai upaya menyaring dan meminimalisir paham radikalisme yang bisa menggangu ketertiban berbangsa dan bernegara sehingga PKC PMII Bali Nusra mengajak para akademisi dan lembaga terkait untuk memecahkan masalah tentang radikalisme.

gambar Iklan

Kegiatan ini diisi oleh Muhamad Harfin Zuhdi, MA (Ketua Bidang Penelitian Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme – FKPT NTB) ia menjelaskan tentang Strategi FKPT NTB Dalam Menanggulangi Terorisme Di NTB.  Norman Suzana Perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL NTB) membahas Peran BAKESBANGPOL NTB Dalam Memberantas Terosisme dan Faham Radikalisme. Sementara itu dari pihak akademisi Dr. Asari (Akademisi UIN Mataram) memaparkan materi Upaya Akademisi Dalam Menagkal Bahaya Terorisme dan Doktrin Radikalisme Terhadap Mahasiswa.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua BADKO HMI Bali-Nusra, IMM, Saidin Ketua Pemuda Muslimin dan kader PMII.

Dihadapan peserta Ketua PKC Bali Nusra dalam sambutannya mengatakan banyak kajian yang bertolak belakang dengan sistem yang digunakan Indonesia, kajian yang dimaksud Ketua PKC yakni para militan yang ingin mendirikan sistem khilafah di Indonesia.

Lebih lanjutnya lagi, ia mengajak para OKP yang aktif dikampus untuk meminimalisir paham radikalisme dengan cara memberikan pemahaman.

“sehingga ini penting dari kita yang masih aktif di mahasiswa di organisasi mulai dari tingkat atas hingga ke tingkatan bawah ini bisa memberikan pemahaman. Jangan sampai nanti bisa mengkafirkan satu sama lain.” Ungkap Aziz Muslim di De-Lima Cafe Mataram. Jum’at (26/7/19).

Ia mengatakan bahwa NKRI harga mati dan penting untuk semakin memahami arti menjaga kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara.

“bahwa pancasila ini mempersatu bangsa sahabat sahabat sehingga saya bagi kita semua penting untuk semakin memahami bahwa pentingnya menjaga keutuhan NKRI.” Tegasnya.

 bahkan kemarin kemarin kalau tidak salah beredar di media itu indonesia yang dimiliki itu sempat kita tetap bahkan umur bunuh diri juga ternyata pelakunya itu dari warga republik indonesia sampe nanti

Aziz juga mengatakan bahwa pulau Lombok yang dikenal sebagai “Semerbak Dhufa di Pulau Seribu Masjid” yang penuh akan toleransi harus tetap dijaga

“pulau lombok atau ntb ini yang sudah terkenal dengan keberagaman kemerdekaan, jika bisa masuk faham dan sungguh ini kan bisa memecah belah” ungkapnya.

“kalau bahasanya Gus Dur almarhum gus dur itu kan tidak tidak ditanya apa agama kita ketika kita melakukan hal yang baik tapi kalau kita sudah mengkafirkan sesama muslim bagaimana dengan yang non muslim dengan keberagaman kita yang ada di NTB.” Tutup Aziz Muslim.

Acara dilanjutkan pemaparan materi dari para narasumber. (Red)

www.lombokfokus.com