Mataram, Lombok Fokus– Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bali Nusra menggelar diskusi interaktif dengan tema ” Menangkal Bahaya Narkoba”
Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 orang kaum generasi millenial, diantaranya dari Perwakilan Bem UIN Mataram, Perwakilan Bem Unram, Pengurus PMII Rayon Sekota Mataram, dan Pengurus Cabang PMII Kota Mataram.
Turut pula hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber yakni Kombes. Sujarwoko, S.IK,. S,H. M.H. (Direktrur Narkoba Polda NTB),Abdul Majid (Kepala BAANAR NTB), dan Irfan (Kasi BNN).
Dalam sambutannya Aziz Muslim Ketua PKC PMII Bali Nusra mengatakan bahwa diberbagai leading sektor bahaya narkoba sudah merajalela,”dinas-dinas saja tidak steril apalagi kalangan pemuda dan mahasiswa, kemarin di DPR ada enam orang tidak hadir. itu patut kita curigai”.ungkap Aziz Muslim (Ketua PKC PMII Bali-Nusra) Dalam sambutannya.
“perlu BNN kerjasama dengan pemerintah untuk mengecak di dinas untuk menangkal bahaya narkoba”.Tambah Aziz Muslim
Dir Narkoba Polda NTB menjelaskan bahaya narkoba dan penindakan yang dilakukan pikhaknya untuk mencegah peredaran narkoba.
“saya bertugas diberikan kepercayaan menjadi Direktur Narkoba. Narkoba itu zat adiktif, ada yang terbuat dari zat kimia dan tumbuhan. cara kerja Narkoba akan menekan otak sadar kita. fungsi dari narkoba menekan otak sadar dan yang dominan otak bawah sadar, sehingga banyak perilaku yang tidak normal, orang akan kuat kerja jika mengkonsumsi sabu. namun setelah selesai efek obat akan merasakan kelelahan dan kesakitan.” Papar Kombes. Sujarwoko, S.IK,. S,H. M.H
“saya sangat bangga dengan munculnya organisasi dan komunitas yang menentang bahaya narkoba” Tambahnya.
Ia menuturkan bahwa sejak Agustus hingga September sudah ratusan kasus narkoba berhasil diungkap.
“bahwa dari bulan Agustus sampai September 437 kasus narkoba sudah kita ungkap, rata-rata yang tertangkap banyak usia pelajar. sasaran empuk para bandar yakni pelajar dan mahasiswa.”
Soal pemberantasan, bahwa direktorat Polda NTB berkomitmen pementasan narkoba mulai dari diri sendiri mulai dari intansi sendiri, kalian bisa cek beberapa anggota saya yang diproses. hari ini saya buktikan bahwa empat orang kita proses.
“tadi malam kami menangkap anggota polres yang memakai narkoba, saya pastikan dia dipecat” Pungkas Kombes. Sujarwoko, S.IK,. S,H. M.H
Abdul Majid selaku ketua BAANAR NTB mengatakan bahwa pemerintah saat ini setngah hati dalam memberantas narkoba karena menurutnya bahwa anggaran pemerintah daerah untuk sosialisasi sangat sedikit.
“keinginan pemerintah daerah di NTB Untuk mengurangi peredaran narkoba akan tetapi anggaran sosialisasi sangat sedikit tidak heran kita melihat berita penangkapan dan lainnya. ini yang paling bahaya di Lombok tengah.” Ungkap
Abdul Majdi (Kepala BAANAR NTB).
“susahnya sosialisasi bahaya peredaran narkoba karena anggaran minim, bisa di cek di APBD. anggaran ke pendidikan sangat tinggi karena pola pikir masyarakat jika sudah pintar pasti tidak pakai narkoba akan tetapi para bandar tidak pandang bulu” Tambahnya.
Sedangkan Irfan selaku Bidang Sosialisasi BNN NTB mengatakan bahwa peredaran narkoba mrngajak Masyarakat perangi narkoba dan bagi pecandu direkomendasikan untuk melaporkan diri agar segera di rehabilitasi.
“tidak menutup kemungkinan bahwa Lombok tengah adalah pintu masuk narkoba perlu kita antisipasi. tidak cukup dua institusi untuk pencegahan perlu bantuan dari masyarakat. mari dorong masyarakat untuk bebas narkoba. bagi pecandu atau pemakai untuk mendapatkan haknya untuk di rehabilitasi baik secara medis maupun sosial”. Ungkap Irfan (Kasi BNN) Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
“banyak sekali media yang bisa saja dimanfaatkan untuk mengedarkan narkoba, kita perlu antisipasi hal tesebut. misalkan rokok, rokok Vape dll. modus peredaran narkoba sekarang sudah masuk desa-desa. desa menjadi obyek para peredaran narkoba. ketika sudah beredar itu menjadi pangsa pasr dan akan menjadi besar” Pungkasnya.