MATARAM – LF | Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melaksanakan kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) II di Lombok pada tanggal 26-29 September 2019. Kegiatan ini mengusung tema “Mengawal Kepemimpinan Nasional”. Peserta dari kegiatan ini berasal dari 29 Pengurus Wilayah dan 100 Pengurus Daerah se-Indonesia

Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur NTB, Bapak Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc atau yang lebih akrab disapa Bang Zul pada hari Kamis (26/9) di Aula Sangkareang Kantor Gubernur Provinsi NTB. Acaranya dibuka secara simbolis dengan pemukulan gendang beleq (red: alat musik tradisional sasak) bersama dengan para tokoh dan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, Bang Zul menyampaikan bahwa menjadi seorang aktivis itu memang berbeda. Apalagi menjadi aktivis islam. Salah satu contohnya adalah di KAMMI ini. Ada satu tradisi yang berbeda di KAMMI ini dibandingkan dengan organisasi yang lain. Karena di KAMMI itu sejak awal banyak sekali orang yang berjasa tetapi tidak dikenal oleh dunia. Namanya pun tidak pernah disebut oleh koran dan media yang lain. Tetapi pikiran, perasaan, dan karya-karyanya bisa menghasilkan, dan bisa berdampak untuk perkembangan KAMMI saat ini.

Semangat para pendahulu-pendahulu KAMMI yang dibalut dengan keikhlasan inilah yang harus terus dicontoh dan harus menjadi isnpirasi oleh generasi selanjutnya untuk memelihara keikhlasan itu. Karena sesungguhnya kebesaran dan kesinambungan organisasi tergantung pada curahan rahmat yang maha kuasa yang dibalut dengan hatinya dengan penuh rasa keikhlasan.

Saya kira Lombok adalah tempat yang bagus untuk para Pimpinan KAMMI yang hadir untuk mendesain arah baru gerakan mahasiswa kedepan dalam rangka untuk mengawal kepemimpinan nasional. Menjadi aktivis dan pegiat organisasi kemahasiswaan tidak menjadikan kemewahan untuk mengina dan mencaci orang lain. Karena tanggung jawab di mata Allah tidak mengenal kata aktivis dan organisasi. Kita akan dihisab sesuai dengan amal masing-masing.
Semoga aktivis KAMMI kedepannya harus mempunyai kerendahan hati untuk mengupgrade kemampuan dan kapasitasnya. Dan tidak menutup diri untuk besinergi dengan organisasi kemahasiswaan yang lain, agar Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang bukan hanya menjadi impian saja, tetapi bisa kita realisasikan bersama.

Selamat melaksanakan RAPIMNAS II KAMMI di NTB, mudah-mudahan kehadiran peserta semuanya bisa menghasilkan keberkahan di tanah ini.

MATARAM – LF | Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melaksanakan kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) II di Lombok pada tanggal 26-29 September 2019. Kegiatan ini mengusung tema “Mengawal Kepemimpinan Nasional”. Peserta dari kegiatan ini berasal dari 29 Pengurus Wilayah dan 100 Pengurus Daerah se-Indonesia

Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur NTB, Bapak Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc atau yang lebih akrab disapa Bang Zul pada hari Kamis (26/9) di Aula Sangkareang Kantor Gubernur Provinsi NTB. Acaranya dibuka secara simbolis dengan pemukulan gendang beleq (red: alat musik tradisional sasak) bersama dengan para tokoh dan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, Bang Zul menyampaikan bahwa menjadi seorang aktivis itu memang berbeda. Apalagi menjadi aktivis islam. Salah satu contohnya adalah di KAMMI ini. Ada satu tradisi yang berbeda di KAMMI ini dibandingkan dengan organisasi yang lain. Karena di KAMMI itu sejak awal banyak sekali orang yang berjasa tetapi tidak dikenal oleh dunia. Namanya pun tidak pernah disebut oleh koran dan media yang lain. Tetapi pikiran, perasaan, dan karya-karyanya bisa menghasilkan, dan bisa berdampak untuk perkembangan KAMMI saat ini.

Semangat para pendahulu-pendahulu KAMMI yang dibalut dengan keikhlasan inilah yang harus terus dicontoh dan harus menjadi isnpirasi oleh generasi selanjutnya untuk memelihara keikhlasan itu. Karena sesungguhnya kebesaran dan kesinambungan organisasi tergantung pada curahan rahmat yang maha kuasa yang dibalut dengan hatinya dengan penuh rasa keikhlasan.

Saya kira Lombok adalah tempat yang bagus untuk para Pimpinan KAMMI yang hadir untuk mendesain arah baru gerakan mahasiswa kedepan dalam rangka untuk mengawal kepemimpinan nasional. Menjadi aktivis dan pegiat organisasi kemahasiswaan tidak menjadikan kemewahan untuk mengina dan mencaci orang lain. Karena tanggung jawab di mata Allah tidak mengenal kata aktivis dan organisasi. Kita akan dihisab sesuai dengan amal masing-masing.
Semoga aktivis KAMMI kedepannya harus mempunyai kerendahan hati untuk mengupgrade kemampuan dan kapasitasnya. Dan tidak menutup diri untuk besinergi dengan organisasi kemahasiswaan yang lain, agar Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang bukan hanya menjadi impian saja, tetapi bisa kita realisasikan bersama.

Selamat melaksanakan RAPIMNAS II KAMMI di NTB, mudah-mudahan kehadiran peserta semuanya bisa menghasilkan keberkahan di tanah ini.