MotoGP Sebentar Lagi, DEMA FEBI UIN Mataram Gelar workshop Pengembangan Ekonomi

MATARAM- LF|Menghadapi perkembangan ekonomi NTB perlu melakukan inovasi untuk bertarung di daerah pariwisata. Lombok khusunya yang akan menjadi tempat pergelaran MotoGP 2021 harus mampu menyiapkan SDM yang berkarya dan mempunyai produk yang bisa dijual.

Produk itu tentunya harus mampu bersaing dengan produk luar sehingga bisa mendatangkan nilai ekonomi.

Dema FEBI gelar Workshop untuk menciptakan mahasiswa yang akan bersaing nantinya. dengan mengangkat tema “Mengembangkan Perekonomian Berbasis Ekonomi Kreatif”. Tentunya untuk mengembangkan ekonomi yang lebih kreatif lagi untuk kedepannya.

Acara ini dihadiri dari berbagai elemen, Ketua Industri  Kreatif Sandang dan Kerajinan Dinas Perindustrian, Ketua UMKM Provinsi NTB sebagai Narasumber, Ketua Dekan 2, Kabag dan Kasubag FEBI, seUKM UIN Mataram, dan lain sebagainya. Rabu, (06/11).

Acara Workshop bersifat komunikasi dua arah dan melibatkan para peserta secara lebih aktif. Workhsop ini lebih membahas ke ekonomi kreatif yaitu marketing untuk membahas penggunaan media digital sebagai alat pemasaran.

Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas produk Ekonomi Kreatif, memberi kesempatan promosi produk Ekonomi Kreatif dan Meningkatkan penjualan produk Ekonomi Kreatif kepada  khalayak umum.

Sebelum acara dimulai, ada persembahan Akustik dari HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Pariwisata, sembari menunggu narasumber datang.

“Internet yakni sebgai senjata kita baik dalam mencari data maupun informasi. Disana kita dapat mengambil ilmu cara memanfaatkan era globalisasi 4.0. Jangan sampai di perkembangan internet ini, kita  hanya mampu menjadi pengguna sosial media. Kita bisa memanfaatkan itu semua dalam memasarkan sesuatu ataupun hal yg lainnya, dan setelah itu tentunya kita akan mendapatkan sebuah profit nantinya”, terang laporan ketua panitia, Popy Oktiana.

Hal serupa disampaikan juga oleh ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Rina Yanti “Di era digital 4.0, kalau melihat keadaan atau revolusi, yang dimana perekonomian itu tidak bisa lepas pada masa sekarang. Yang perlu di perhatikan mengenai mindset berfikir untuk kita semua yang masih banyak sekali diantara kita yang namanya malu untuk melakukan perdagangan atau perniagaaan. Karna kalau melihat realitanya orang yang paling kaya itu adalah pembisnis. Dan kita sebagai mahasiswa harus bisa menunjukkan bahwa mahasiswa UIN  Mataram itu memperhatikan yang namanya era sekrang ini. Semua sistem berbasis online/internet.
Kita mulai dari sekarang membenah diri membuka mindset berfikri kita. Mempersiapkan diri kita untuk mngehadapi revolusi 4.0.

Sambutan ketua Dema Universitas “di momen yang luar biasa ini, yang diselengarakan oleh Dema Febi, ini adalah momen bersama untuk memulai membuka diri, membuka pikiran kita untuk memiliki peran dengam memgembagkan diri dalam era industri 4.0.
Tanggal 24 akan mengirim ke 3 negara yaitu, Malaysia Singapura dan Thailand. Untuk sharing mengenai ekonomi.

Deklarasikan 4.0 ini pada tahun 2012 yang luar biasa. Tetapi apakah kita mampu memfasilitasi dan prasarana untuk kemudian memberikan peluang, ruang, andil dalam hal itu apakah kita sudah disediakan oleh negara kita?Secara totalitas 3.0 belum mampu.

Adaptasi mengenai sosialnya. Indonesia sebagai pengguna or konsumen medsos terbanyak. Tetap dari industri dan ekomoni apakah ada? Untuk itu kita harus mampu menunjukkan bahwa UIN Mataram ini punya skill dan kreatif. Tidak hanya menjadi konsumen dalam medsos ini.
Menyadarkan diri kita sendiri bahwa tentang
Berbicara tengang kolaborasi dari induatri semua yg telah terjadi.
Ini tentunya sebagai pemicu kita bersama, bukan sebagai pelemah kita.
Kemudian harapan “tetap ikut dan berpartisispasi dalam acara2 sperti ini. Agar cakrawala berfikir kita juga semakin luas”, terang Muhardi.

Di sambung lagi dengan sambutan Wakil Dekan II Saleh Ending sekaligu membuka acara Workshop “yang perlu dipikirkan kekuatan lokal tetapi bisa mendunia.
Harapan untuk kedepannya “mudah-mudahan tahun 2020 ini kita memulainya. Membangun dan mulai berfikir bahwa kita punya potensi, mempunyai pengalaman yang cukup, bagaimana membangun usaha karna kita punya potensi yang luar biasa. Dan mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita untuk mengembangkan prekonkmian berbasis ekonomi.
Berharap kalian juga punya dan membagun ekonmi kreatif kemudian tidak kalah saing denga mereka yang ada diluaran sana.
Kadang juga kita berfikir, kita mengutkan ekonomi lokal kita tapi kita berfikir secara mengglobal”, tutupnya

www.lombokfokus.com

MotoGP Sebentar Lagi, DEMA FEBI UIN Mataram Gelar workshop Pengembangan Ekonomi

MATARAM- LF|Menghadapi perkembangan ekonomi NTB perlu melakukan inovasi untuk bertarung di daerah pariwisata. Lombok khusunya yang akan menjadi tempat pergelaran MotoGP 2021 harus mampu menyiapkan SDM yang berkarya dan mempunyai produk yang bisa dijual.

Produk itu tentunya harus mampu bersaing dengan produk luar sehingga bisa mendatangkan nilai ekonomi.

Dema FEBI gelar Workshop untuk menciptakan mahasiswa yang akan bersaing nantinya. dengan mengangkat tema “Mengembangkan Perekonomian Berbasis Ekonomi Kreatif”. Tentunya untuk mengembangkan ekonomi yang lebih kreatif lagi untuk kedepannya.

Acara ini dihadiri dari berbagai elemen, Ketua Industri  Kreatif Sandang dan Kerajinan Dinas Perindustrian, Ketua UMKM Provinsi NTB sebagai Narasumber, Ketua Dekan 2, Kabag dan Kasubag FEBI, seUKM UIN Mataram, dan lain sebagainya. Rabu, (06/11).

Acara Workshop bersifat komunikasi dua arah dan melibatkan para peserta secara lebih aktif. Workhsop ini lebih membahas ke ekonomi kreatif yaitu marketing untuk membahas penggunaan media digital sebagai alat pemasaran.

Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas produk Ekonomi Kreatif, memberi kesempatan promosi produk Ekonomi Kreatif dan Meningkatkan penjualan produk Ekonomi Kreatif kepada  khalayak umum.

Sebelum acara dimulai, ada persembahan Akustik dari HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Pariwisata, sembari menunggu narasumber datang.

“Internet yakni sebgai senjata kita baik dalam mencari data maupun informasi. Disana kita dapat mengambil ilmu cara memanfaatkan era globalisasi 4.0. Jangan sampai di perkembangan internet ini, kita  hanya mampu menjadi pengguna sosial media. Kita bisa memanfaatkan itu semua dalam memasarkan sesuatu ataupun hal yg lainnya, dan setelah itu tentunya kita akan mendapatkan sebuah profit nantinya”, terang laporan ketua panitia, Popy Oktiana.

Hal serupa disampaikan juga oleh ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Rina Yanti “Di era digital 4.0, kalau melihat keadaan atau revolusi, yang dimana perekonomian itu tidak bisa lepas pada masa sekarang. Yang perlu di perhatikan mengenai mindset berfikir untuk kita semua yang masih banyak sekali diantara kita yang namanya malu untuk melakukan perdagangan atau perniagaaan. Karna kalau melihat realitanya orang yang paling kaya itu adalah pembisnis. Dan kita sebagai mahasiswa harus bisa menunjukkan bahwa mahasiswa UIN  Mataram itu memperhatikan yang namanya era sekrang ini. Semua sistem berbasis online/internet.
Kita mulai dari sekarang membenah diri membuka mindset berfikri kita. Mempersiapkan diri kita untuk mngehadapi revolusi 4.0.

Sambutan ketua Dema Universitas “di momen yang luar biasa ini, yang diselengarakan oleh Dema Febi, ini adalah momen bersama untuk memulai membuka diri, membuka pikiran kita untuk memiliki peran dengam memgembagkan diri dalam era industri 4.0.
Tanggal 24 akan mengirim ke 3 negara yaitu, Malaysia Singapura dan Thailand. Untuk sharing mengenai ekonomi.

Deklarasikan 4.0 ini pada tahun 2012 yang luar biasa. Tetapi apakah kita mampu memfasilitasi dan prasarana untuk kemudian memberikan peluang, ruang, andil dalam hal itu apakah kita sudah disediakan oleh negara kita?Secara totalitas 3.0 belum mampu.

Adaptasi mengenai sosialnya. Indonesia sebagai pengguna or konsumen medsos terbanyak. Tetap dari industri dan ekomoni apakah ada? Untuk itu kita harus mampu menunjukkan bahwa UIN Mataram ini punya skill dan kreatif. Tidak hanya menjadi konsumen dalam medsos ini.
Menyadarkan diri kita sendiri bahwa tentang
Berbicara tengang kolaborasi dari induatri semua yg telah terjadi.
Ini tentunya sebagai pemicu kita bersama, bukan sebagai pelemah kita.
Kemudian harapan “tetap ikut dan berpartisispasi dalam acara2 sperti ini. Agar cakrawala berfikir kita juga semakin luas”, terang Muhardi.

Di sambung lagi dengan sambutan Wakil Dekan II Saleh Ending sekaligu membuka acara Workshop “yang perlu dipikirkan kekuatan lokal tetapi bisa mendunia.
Harapan untuk kedepannya “mudah-mudahan tahun 2020 ini kita memulainya. Membangun dan mulai berfikir bahwa kita punya potensi, mempunyai pengalaman yang cukup, bagaimana membangun usaha karna kita punya potensi yang luar biasa. Dan mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita untuk mengembangkan prekonkmian berbasis ekonomi.
Berharap kalian juga punya dan membagun ekonmi kreatif kemudian tidak kalah saing denga mereka yang ada diluaran sana.
Kadang juga kita berfikir, kita mengutkan ekonomi lokal kita tapi kita berfikir secara mengglobal”, tutupnya

www.lombokfokus.com