Desak Kapolda copot Kasat Reskrim dan Kapolres Dompu, GMD geruduk Mapolda NTB

Puluhan massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Dompu menggedor Mapolda NTB pada, Kamis (6/1) siang di Mataram.

Mataram (Detikntbcom) – Gerakan Mahasiswa Dompu Mataram (GMD) melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolda NTB pada, Kamis (6/1) siang mendesak Kapolda NTB mencopot Kasat Reskrim dan Kapolres Kabupaten Dompu.

Desakan pencopotan tersebut karena mereka dianggap gagal dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah hukumnya di Kabupaten Dompu. Termasuk banyaknya kasus kriminal yang tidak mampu ditangani.

gambar Iklan

Menurutnya, perlu keseriusan dari aparat kepolisian polres dompu mengenai tindakan Krimnalitas yang terjadi di kabupaten, ini menjadi PR besar bagi Kapolres Dompu, Kasat Reskrim dan seluruh Kapolsek hingga Babinkatimas yang berada di wilayah Polres Dompu.

“Dengan meningkatnya kasus kriminalitas pemanahan misterius di tahun 2021 maka kami dari Gerakan Mahasiswa Dompu (GMD) mendunga keras ada indikasi pembiaraan yang dilakukan oleh Polres Dompu, sehingga bisa mendapatkan keutungan uang perdamaian,” jelas Korlap aksi, Hamidun, seperti pernyataan sikapnya.

Midun menambahkan, kriminalitas pemanahan misterius pun terus terjadi di Kabupaten Dompu sehingga membuat masyarakat dihantui rasa ketakutan, masyarakat sangat resah serta mengacam stabilitas daerah.

Apalagi katanya, baru-baru ini saudara AKP Adhar sebagai Kasat Reskrim Polres Dompu melaporkan seorang aktivis dan wartawan Detikntb.com di Polres Dompu karena dinilai mencemarkan nama baik dirinya.

Kapolres Dompu desaknya, harus bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas daerah, melindungi, mengayomi, melayani rakyat sesuai dengan tugas pokok Polri.

“Oleh karena, GMD mendesak Kapolda melakukan evaluasi kinerja Kapolres dan jajaran Kapolsek di Kabupaten Dompu. Mendesak Kapolda untuk mencopot Kapolres Dompu dan Kasat Reskrim Dompu,” desaknya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Dompu dikonfirmasi via pesan singkat hingga berita ini dipublish belum memberikan tanggapan atas sejumlah tuntutan massa aksi di depan Mapolda NTB tersebut. Hanya saja permintaan tanggapan tersebut hanya dibaca saja (di-read). (Iba)