Perpustakaan Desa di NTB Diharap jadi Pusat Kegiatan Masyarakat Desa

Sekretaris Perpustakaan Daerah Provinsi NTB H Amir. (Istimewa)

DetikNTBCom – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) tengah konsen menggelar Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di berbagai daerah termasuk di NTB dan Bali.

Bimtek ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023 di 30 provinsi yang terbagi menjadi 4 (empat) batch dengan durasi kegiatan 5 (lima) hari.

Peserta Bimtek SPP-TIK Tahun 2023 yaitu 1.238 sumber daya manusia perpustakaan dari 450 perpustakaan desa, 136 perpustakaan kabupaten/kota dan 33 perpustakaan provinsi.

Sementara Bimtek di NTB digelar mulai hari ini, 22 – 25 Mei 2023 di Aston In Kota Mataram diikuti oleh 22 peserta dari dua provinsi yaitu Provinsi Bali dan NTB. Dengan rincian, peserta dari empat kelurahan di Denpasar Bali dan peserta dari empat kelurahan di Kota Bima NTB.

“Bimtek ini didesain untuk memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengevaluasi pilihan kebijakan dan implementasi kebijakan program TPBIS secara efektif,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional RI melalui Sekretaris Dinas Perpustakaan Daerah Provinsi NTB H Amir saat membuka secara resmi Bimtek, Senin 22 Mei 2023.

Sekretaris Dinas Perpustakaan Daerah Provinsi NTB H Amir swafoto bersama para peserta Bimtek, Senin 22 Mei 2023 di Aston In Kota Mataram.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial terangnya adalah implementasi paradigma perpustakaan yang terbaru yaitu fokus kepada knowledge transfer.

Kegiatan itu lanjutnya merupakan upaya capacity building dengan memberikan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bagi para pengelola perpustakaan dalam meningkatkan layanan perpustakaan.

“Sehingga dalam kegiatan itu, menghasilkan produk bernilai tambah dan daya saing serta memberikan keunggulan kompetitif bagi masyarakat, melaksanakan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk, baik material maupun non material, serta melakukan publikasi kegiatan TPBIS dari yang paling sederhana melalui media sosial hingga media arus utama,” beber mantan Kabid di Dinas Soal Provinsi NTB ini.

Diharapkan nantinya, perpustakaan itu bukan saja untuk sarana dan tempat untuk membaca buku-buku yang ada, juga menjadi pusat kegiatan masyarakat seperti pengolahan bahan mentah menjadi bahan siap saji.

“Jadi tidak hanya mereka datang ke snaa itu mencari buku saja, namun juga beraktivitas yang lain. Sehingga perpustakaan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya pengolahan sumber daya alam yang ada di sana,” harapnya.

Untuk diketahui, bahw jumlah perpustakaan desa yang ada di NTB berjumlah 94. Terbanyak di Kabupaten Lombok Timur dan Kota Mataram. (Red)