Petani NTB Diminta Perhatikan Pola Tanam Hadapi El Nino

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kadistanbun NTB) Fathul Gani saat berbincang dengan para petani. (Istimewa)

DetikNTBCom – Petani NTB diminta untuk perhatikan pola tanam menyusul mulai memasuki musim kemarau atau yang sering disebut dengan badai El Nino.

Memasuki musim kemarau atau El Nino, akan berdampak pada kekeringan atau kekuarangan air, yang akan berdampak pada penghasilan beras yang berkurang.

gambar Iklan

Tentunya petani menjadi korban terbesar atas masuknya El Nino yang tentunya akan berdampak pada hasil tanam padi karena kekurangan air.

Seperti diketahui pola tata Tanam di Nusa Tenggara Bara selama ini yakni Padi, Padi dan Palawija atau Padi, Palawija dan Padi.

Hal ini perlu diperhatikan bagi para petani NTB memasuki badai EL Nino sebagai salah satu bentuk meminimalisir dampak besar bagi hasil pertanian.

Kini seiring dengan kemajuan teknologi dengan pola tata tanam yang terus berkembang maka dilakukan penyesuaian dengan varietas Padi yang usianya bisa dipersingkat seperti varietas Inpari 32 bisa 90 hingga 100 hari bisa panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. H. Fathul Gani menyebutkan bahwa padi varietas Inpari 32 ini dalam area atau kawasan-kawasan tertentu dengan sistem pengairannya sangat bagus bisa melakukan empat kali tanam padi.

“Tapi untuk lokasi-lokasi yang memang tidak terjangkau aliran bendungan maupun irigasi-irigasi primer, tersier dan skunder biasanya menyesuaikan dengan kondisi dilapangan bisa tanaman palawija dua kali,” ujarnya kepada wartawan, Selasa 13 Juni 2023.

Untuk wilayah Mataram, Lombok Barat dan sebagian Lombok Tengah dan Lombok Timur sangat dianjurkan untuk pola tata tanamnya padi, padi dan palawija.

Para penyuluh pertanian lanjutnya, telah bekerja dengan maksimal dilapangan. Persoalan yang mendera para petani secepatnya disikapi dalam menekan dampak pertanian terlebih produksi para petani.

“Kita akui memang jika para penyuluh ini untuk terus ditingkatkan wawasannya maupun peningkatan kualitasnya. Dan kebutulan saat ini di Padang Sumatera Barat dilaksanakan PENAS (Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Seluruh Indonesia) dari tanggal 10-15 Juni 2023 untuk mereka bersilaturrahmi dan menukar informasi yang bermuara pada peningkatan pengetahuan,” ungkapnya.

Para petani di Nusa Tenggara Barat diminta untuk mematuhi pola tata tanam terlebih dengan masuknya El Nino. Hal ini dinilai penting sehingga tidak berdampak besar terhadap kegiatan pertanian. (Red)