Mengenal Lebih Dekat Khairuddin Juraid: Peneliti, Pengusaha hingga Politisi

Bakal Calon Anggota DPRD NTB Daerah Pemilih VI meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. (Istimewa)

DetikNTBCom – Assalamu ‘alaikum Wr…Wb…!!!. Khoirun naasi anfa’ahum linnaas. Itulah motto hidup Calon Anggota DPRD Provinsi NTB DAPIL VI Partai Golkar itu.

Khairuddin Juraid S.IP dilahirkan di Sape 45 tahun silam, dari pasangan Alm. H Juraid Abdollah dan Almh. Hj. Siti Zen. Anak ketiga dari empat bersaudara ini, menamatkan SD Inpres Rasabou Sape, setamat SD melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara Makassar Sulawesi Selatan.

gambar Iklan

Selepas Tsanawiyah di Pondok Pesantren Gombara, Khaer biasa disapa, melajutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining Bogor. Namun tidak sampai tamat, akhirnya SMA Muhammadiyah Sape lah tempatnya menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.

Kemudian menempuh Studi di Jogjakarta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional. Masa kuliahnya dilewati dengan kehidupan di berbagai organisasi.

Baca juga: Askab PSSI Bima resmi dilantik, Khairuddin berkomitmen majukan sepakbola

Berawal menjadi kader HMI, hingga akhirnya mendirikan Front Mahasiswa Nasional (FMN) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Di organisasi Intra Kampur, menjadi Ketua SENAT (yransisi) UMY dan juga Redaktur Majalah Kampus Nuansa UMY.

Di kalangan mahasiswa Jogja, Khaer dikenal sebagai mahasiswa yang kritis dan aktivis yang cendrung radikal. Karena aktivitasnya dalam dunia pergerakan mahasiswa, maka Khaer menjadi salah satu sasaran target pengintaian pihak keamanan. Khaer adalah salah satu tokoh kunci pimpinan Gerakan Reformasi 1998 di Jogjakarta.

Usai kuliah, tahun 2003 hijrah ke Jakarta. Di Jakarta, semula bergabung di The YHB Center bersama Indra Jaya Piliang dan Faisal Basri. Saat Gelombang Tsunami menghantam Provinsi Aceh 2004, terbentuklah Komisi Darurat Kemanusiaan.

Baca juga: Terpilih jadi ketua PSSI Bima, Khaeruddin berkomitmen lahirkan pesepakbola profesional

Pada kondisi itu, ICW ditunjuk sebagai lembaga yang secara khusus memonitor Bantuan Kemanusiaan dan Dana Bencana tersebut, saat itulah Teten Masduki (kini Mentri Koperasi dan UKM) memintanya bergabung dengan ICW dan di tugaskan menjadi Tim monitoring.

Pada tahun 2005, menjadi Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Papua dalam rangka mengevaluasi pelaksaan Otonomi Khusus Papua bersama Andrinof Chaniago (mantan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS), M Ridha Saleh (mantan komisioner KOMNAS HAM), Indra Jaya Pilliang (Pengamat Politik), Philips J Vermonte (Direktur CSIS), Usman Hamid (Kontras), Patra M Zein (YLBHI) dll.

Setelah itu dipercaya menjadi Direktur Eksekutif Indonesia Research And Strategic Analysis (IRSA) bersama Faisal Basri, Dr. Riga Adiwoso (Alm), Dr. Arif Arryman dkk. Sebuah lembaga riset khusus untuk kajian Ekonomi, Politik dan Kebijakan Publik. Saat memimpin IRSA, Caleg DPRD NTB ini tergabung dalam Tim Pengembangan Provinsi Jambi untuk proyek Jambi Agro Industrial Park.

Saat menjadi Manager Riset di The YHB Centre, terbit buku yang ditulis bersama rekan rekannya berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Daerah (2004)”. Selain itu Khaer juga menjadi editor buku “Meretas Jalan Pembangunan Daerah Tertinggal: Sebuah Bunga Rampai (2005)”.

Kisah hidupnya memang penuh warna. Saat memimpin IRSA, Tahun 2005 hatinya terpanggil untuk berkontribusi bagi tanah kelahirannya, pilihannya melalui kesenian. Bertindak sebagai produser, Khaer bersama rekannya Darusalam dan Kahara Zein (Alm), membuat karya musik dengan album ‘Kalalo Ra Kahampa‘ yang melahirkan vocalis Gun Malingi.

Dunia penelitian dan kajian akhirnya ditinggalkan tahun 2007. Perjalanan hidup baru pun diawalinya dengan mendirikan Pabrik Sepatu, di Cikupa Tangerang. Inilah awal mula menggeluti dunia bisnis.

Hingga akhirnya pabrik tersebut, dipercaya oleh Merk terkenal yaitu Carvil (salah satu brand ternama) menjadi salah satu tempat produksi sepatu dan sandal dengan jumlah karyawan mencapai 300 orang.

Pabrik tersebut merupakan, kongsi dengan sahabat baiknya mantan Mentri Tenaga Kerja RI M. Hanif Dhakiri.

2010 bersama M. Ichsan Loulembah (Alm) Hamid Basyaib, M. Isra’ Ramli, Khaer mendirikan lembaga konsultan politik yaitu Strategic Political Inteligence (SPIN) dan majalah dewan

Dunia politik bukan hal baru baginya, sejak mahasiswa di Jogjakarta berlanjut di Jakarta dengan mendeklarasikan organisasi ‘Pergerakan Indonesia’ bersama Faisal Basri, Budiman Soedjatmiko, Franky Sahilatua (Alm), Dr. Arie Sujito, Hanif Dhakiri dll.

Selain itu, pernah menjadi Wasekjend DPP KNPI 2008-2011, Ketua Barisan Muda Kosgoro 57 2008-2013. Sejak 2008 Khaer bergabung dengan Partai Golkar dan kini dipercaya sebagai Korwil Bapilu NTB 1 DPP Partai Golkar.

Keluarga dan Karir Politik

Khairuddin Juraid, S.IP telah dikarunai 2 orang anak, Janeeta Ramaniya Juraid seorang perempuan cantik (14) dan Adithya Ulil Ma’ruf Juraid seorang laki-laki gagah (10) buah dari pernikahannya dengan perempuan cantik nan hebat Fujiyatmi Lestari. Perempuan berdarah Sape Bima yang dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta.

Sejak 2021 silam, Khairuddin Juraid dipercaya menahkodai ASKAB PSSI Kabupaten Bima. Baginya mengurus sepakbola bukan semata urusan prestasi, namun adalah tanggung jawab sejarah. Yakni membina dan membuka jalan bagi masa depan generasi.

Pada tahun 2024 nanti, Ketua ASKAB PSSI ini, dipercaya oleh Partai Golkar untuk bertarung menjadi Anggota DPRD Provinsi NTB mewakili Dapil 6 meliputi Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu nomor urut 4.

“Dari hati yang paling dalam, kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak, kiranya dapat memilih Bang Khaer untuk menjadi wakil kita semua di DPRD Provinsi NTB periode 2024-2029,” doanya. (Red)