Perusahaan Produktif di NTB Bakal Dapat Reword dari Kemnaker RI pada Olimpiade Pengupahan 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi. (Iba/Istimewa)

DetikNTBCom – Dalam rangka menyiapkan perusahaan untuk mengikuti olimpiade pengupahan berbasis produktivitas yang diadakan Kemnaker RI, Disnakertrans Provinsi NTB menyelenggarakan Sosialiasi Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Pengupahan Berbasis Produktivitas Tingkat NTB di Lombok Garden yang diikuti oleh Kepala HRD dari 25 Perusahaan yang ada di NTB, Senin 23 Oktober 2023.

Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi mengungkapkan bahwa olimpiade ini merupakan strategi pemerintah untuk menghadirkan konsep Hubungan Industrial (HI) yang berkeadilan dan harmonis sehingga bisa mendukung produktivitas nasional.

gambar Iklan

Baca juga: Kadisnakertrans NTB Titip Pesan ke Peserta Magang Jepang: Pertahankan Jati Diri Bangsa

Dalam HI, upah/gaji yang bisa mensejahterakan pekerja adalah salah satu instrumen yang akan mendorong lahirnya produktivitas perusahaan. Semakin bagus sistem pengupahan, maka semakin bagus produktivitas perusahaan.

“Upah adalah salah satu indikator suatu perusahaan masuk ke dalam kategori perusahaan maju. Tidak mungkin suatu perusahaan dapat menggaji karyawannya kalau usahanya tidak berjalan produktif,” ujar Aryadi.

Contohnya ketika pandemi covid-19, banyak perusahaan yang terpaksa merumahkan sebagian karyawannya dan menerapkan sistem shift atau mengurangi jam kerja, karena kegiatan usaha tidak produktif sehingga perusahaan belum mampu memberikan upah yang dapat mensejahterakan karyawannya.

Baca juga: https://detikntb.com/2022/06/21/kadisnakertrans-ntb-tegaskan-layanan-calon-pmi-tak-dipersulit/

Oleh karena itu, inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan dan pekerja dapat membangun kolaborasi untuk saling pengertian sehingga perusahaan bisa berkembang secara produktif.

Aryadi menyebutkan bahwa ini juga yang menjadi landasan Kemnaker menggelar olimpiade, karena ingin perusahaan melihat dan menghargai kinerja semua orang yang terlibat.

“Dalam konsep bekerja, semua orang memiliki peran masing-masing. Ini yang dinamakan konsep berkeadilan. Karena itu, kita harap perusahaan dapat memberikan reward dalam bentuk upah yang lebih tinggi dari ketetapan yang dibuat oleh pemerintah,” ujar Aryadi.

Kalau konsep ini dikembangkan akan muncul inovasi karyawan apalagi perusahaan memberikan ruang untuk untuk itu. Nantinya dengan produktivitas yang tinggi akan menguntungkan semua orang, bukan hanya untuk karyawan dan perusahaan itu sendiri, tapi juga bagi pemerintah dan masyarakat sekitarnya.

“Perusahaan dengan produktivitas yang tinggi akan dapat memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan pajak yang bermanfaat untuk pembangunan negara,” tutur Aryadi.

Terakhir, Aryadi berharap agar olimpiade ini bisa dimanfaatkan untuk tujuan peningkatan produktivitas, bukan hanya meraih predikat juara, sehingga bisa mendatangkan kemanfaatan dan keberkahan untuk semua. (Red)