NTB Harus Belajar Dari Kabupaten Bogor, Ciptakan Program Petani Milenial Guna Cetak Petani Agropreneur

Sub Koordinator Program dan Pelaporan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Suhartono menerima kunjungan kerja Forum Wartawan DPRD NTB di kantornya, Selasa 8 Agustus 2023.

DetikNTBCom – Pertanian Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat gebrakan baru dalam memajukan pergerakan ekonomi melalui dari sektor pertanian.

Hal ini dibuat dalam program Petani Milenial yang digunakan untuk mencetak petani Agropreneur dalam memanfaatkan lahan pertanian yang ada.

gambar Iklan

Program petani milineal menjadi salah satu program gerakan ekonomi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam menciptakan petani Agropreuner yang memiliki pemikiran-pemikiran baru dalam menciptakan usaha dengan sektor pertanian.

Program petani milenail membuat Pertanian Kabupaten Bogor dapat dikatakan berkembang baru-baru ini.

Sebagai salah satu wilayah wisata juga menyeimbangkan pertanian yang berbasis kaum milenial yang kini memiliki peminat yang tinggi.

Sub Koordinator Program dan Pelaporan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Suhartono mengatakan bahwa petani milenial ini adalah petani yang berusia antara 19-39 tahun.

Mereka telah menjalankan usaha agribisnis baik di sektor hulu yakni budidaya, maupun di sektor hilir yakni pascapanen dan pemasaran.

“Dengan menggunakan teknologi digitalisasi dan bisa menggerakkan masyarakat petani lainnya,” ujarnya, di Bogor, pada Selasa 8 Agustus 2023.

Disebutkan bahwa petani milenial saat ini di Kabupaten Bogor jumlahnya sekitar 350 orang atau sekitar 10 persen dari 12 ribuan petani yang ada di Kabupaten Bogor.

Meskipun baru mencapai 10% dari total petani di Bogor namun hal ini tidak menyurutkan pemerintah, pasalnya, ide gagasan petani milenial ini tidak lepas dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang telah mencanangkan program mencetak 5000 petani milenial tahun 2023.

“Terdapat lima program prioritas, yaitu penyiapan sumber daya manusia, penyiapan lahan, penyiapan offtaker, fasilitas permodalan, dan transfer teknologi dan inovasi,” ungkapnya.

Program ini upaya menumbuhkan kebanggaan masyarakat khususnya anak muda agar berminat dan bangga menggeluti sektor pertanian.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Ni Nyoman Darmilaswati melihat gagasan tujuan program petani milenial tersebut menarik dikembangkan di NTB. Terlebih NTB menjadikan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat.

Keberadaan lahan pertanian yang masih luas tetapi dengan antusiasme kalangan muda bertani menurun, membutuhkan inovasi agar kalangan muda memiliki minat yang tinggi bekerja di sektor pertanian.

“Kita mendorong inovasi-inovasi untuk terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian kita, tentu dengan tetap memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal kita,” pungkasnya.

Inovasi kaum petani milenial dirasa akan mampu bertahan dsn berkembang di tengah minimnya minat lahan pertanian di kaum milenial di kabupaten bogor Jawa barat. (Red)