Detikntbcom – Sirkuit Mandalika kembali membuktikan bahwa ajang internasional MotoGP bukan sekadar milik dunia, tetapi juga milik masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pengalaman menonton MotoGP dengan nuansa lokal sangat terasa di sini dan tidak ditemukan di negara lain,” ujar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, saat membuka Lombok Sumbawa Festival di kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Sabtu (4/10).
Menurutnya, pelaksanaan ritual budaya seperti Betabeq dan Besembeq, serta beragam atraksi tradisional yang disuguhkan masyarakat lokal, menjadi pembeda utama antara MotoGP Mandalika dengan ajang serupa di negara lain.
Ia menilai, keterlibatan masyarakat melalui Lombok Sumbawa Festival yang menghadirkan kuliner, kerajinan, hingga kesenian tradisional—telah memperkuat identitas NTB di kancah global.
“Festival ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kekayaan budaya dan kreativitas lokal. NTB bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga peradabannya yang hidup,” tutur Iqbal.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, L. Aulia, menambahkan, sebanyak 120 pelaku UMKM turut berpartisipasi dalam festival tahun ini. Gelaran tersebut juga mendapat dukungan dari Pertamina, yang menyediakan gas elpiji gratis bagi pelaku usaha, serta dukungan dari Bank Indonesia, Bank NTB Syariah, dan sejumlah mitra lainnya.
Sementara itu, dua wisatawan asal Italia, Mario dan Luigi, mengaku terkesan dengan atmosfer MotoGP Mandalika dan keunikan Lombok Sumbawa Festival.
“Kami sangat menikmati Lombok. Makanannya enak, kerajinannya berkualitas, dan masyarakatnya sangat ramah,” ujar keduanya.
Mereka juga menilai harga dan kualitas produk yang ditawarkan para pelaku UMKM cukup bersaing. “Italia punya pantai yang indah, tapi keramahan dan budaya di sini sangat berbeda dan menarik,” tambah Luigi.
Dengan semangat kebersamaan dan kearifan lokal yang berpadu dalam ajang MotoGP, Mandalika kini bukan hanya lintasan balap dunia, tetapi juga panggung peradaban Lombok dan Sumbawa yang memperlihatkan kekayaan budaya NTB di mata dunia. (Iba)