Mataram – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merayakan usia ke-21 sejak didirikan pada 23 Juli 1998 silam. Kini partai berlogo bintang sembilan tersebut menjelma menjadi partai yang besar.
Pada tasyakuran ke-21 ini, PKB diharapkan mampu menjadi penjawab kebutuhan umat dan bangsa. Terlebih lagi pada Maret lalu, PKB dinobatkan menjadi fraksi teraktif dalam proses legislasi.
Fraksi PKB dinobatkan sebagai fraksi teraktif dalam proses legislasi dan fraksi peduli sosial di ajang Anugerah Teropong Parlemen Award (TPA) 2019 oleh sebuah situs berita online. Penghargaan ini diharapkan semakin membangun spirit perjuangan kader PKB di parlemen.
Di NTB sendiri, PKB berhasil sukses saat Pileg 2019 lalu. Jumlah kursi yang diraih mengalami peningkatan. PKB berhasil meraih kursi dengan jumlah strategis yang merata di NTB.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB, H. Lalu Hadrian Irfani, mengatakan kesuksesan PKB pada pemilu 2019, bukan menjadikan para kader eforia dengan kesusksesan, tetapi menjadi beban amanah yang harus ditunaikan pada rakyat.
“PKB berhasil sukses pada Pileg 2019 di NTB. Tapi, itu menjadi pemicu dan beban amanah oleh rakyat. PKB harus menunaikan tugas yang dititipkan itu,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa, 23 Juli 2019.
H. Lalu Hadrian Irfani, mengungkap PKB saat ini telah bertransformasi dari partai berbasis Nahdiyin menjadi partai Islam terbesar di Indonesia dengan tetap mempertahankan ideologi Pancasila, konservatisme, pluralisme.
“Transformasi PKB sangat besar, dari partai berbasis Nahdiyin menjadi partai Islam terbesar di Indonesia,” terangnya.
H. Lalu Hadrian Irfani berharap para kader menjalankan prinsip-prinsip NU secara bermartabat di semua lini mulai dari jajaran wilayah hingga cabang.
“Yang dimaksud bermartabat adalah menjalankan seluruh amanah NU dengan berpedoman pada Aswaja yakni Ahlusunnah Wal Jamaah,” paparnya.
PKB juga diharapkan menjadi partai ujung tombak dalam menjaga dan melayani ibu Pertiwi, dengan selalu mempertahankan pluralisme bangsa.