Winengan dan Suhaili Melawan DPP Golkar

Winengan dan Suhaili Melawan DPP Golkar


LombokFokus.Com | Mantan Sekretaris MKGR H L Winengan menyayangkan sikap pengurus Golkar di NTB, yang menganggap bahwa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Golkar menerapkan aturan yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) yang seharunya menjadi landasan penentuan segala kebijakan yang ada.

 
Yang paling disayangkan Winengan adalah pemberhentian Ketua DPD Golkar NTB Suhaili dan diganti oleh PLT yang ditunjuk pusat.
 
Dijelaskan pemeberhentian Suhaili menurut DPP karena dia sudah habis masa jabatannya, sedangkan Winengan menilai bahwa ini permainan DPP sebab beberapa kali Suhaili meminta musda Golkar namun terus di undur.
 
“saya curiga kalau ini adalah permainan DPP atau segelintir orang yang ada di tubuh Golkar yang tidak menginginkan Suhaili menjadi Ketua Golkar Lagi,” jelas winengan kepada media di Hotel Santika, Kota Mataram, Selasa (3|02).
 
Selain itu pemberhentian dirinya sebagai sekretaris MKGR sehari sebelum Musda, membuat dugaannya semakin kuat, bahwa semua ini penuh dengan setingan semata, untuk melengserkan Suhaili.
 
“saya heran kok saya tidak di kasih tau kalau saya sudah di pecat menjadi Sekretaris MKGR, ini ada apa. Padahal dalam AD ART semua harus melalui musyawarah dan mufakat, dan saya baru tau sehari sebelum musda di gelar,”
 
Dia juga menyebut bahwa kalau Erlangga bersikap seperti ini di NTB jangan harap dia bisa menjadi calon presiden, Winengan akan menyuarakan kata hatinya melalui semua organisasi yang dia pegang, termasuk juga NU dimana dia sekarang sebagai wakil ketua di NU NTB.
 
“saya akan menyuarakan isi hati saya ini melalui semua organisasi yang saya pegang termasuk NU,” tegasnya.
Winengan juga singgung distribusi kader HMI di Partai Politik. Ia mengatakan kecewa berat dengan sikap Doli.
“Kalau seperti ini utk apa punya alumni yg ada di partai, saya selaku alumni dan mantan sekretari BAdKo Nusra kecewa terhadap sikap doli. Doli sebagai kader dan alumni Hmi tdk berpihak ke kader Hmi
Alumni Hmi yg maju jadi ketua Golkar NTB adalah H. Ahyar Abduh, H. Sukiman Hazmi, H. Fauzan Khalid ini adalah kader dan alumni terbaik NTB tapi sedikitpun doli sebagai alumni tdk memberikan kadernya utk maju bertarung di partai Golkar,” ungkapnya.
Ia juga tak lupa memberitahukan ke sesepuh partai Golkar yakni Akbar Tanjung.
“Tadi baru saya tlp Bang akbar Tandjung selaku sesepuh alumni Hmi dan sesepuh partai Golkar,” katanya.
 
Suhaili yang dihubungi Winengan Lewat Telphone juga merasa terzolimi dengan semua perlakuan PLT ketua Golkar dan semua pengurusnya.
 
Didalam pembicaraan mereka terekam bahwa Suhaili Akan mendeklarasikan dirinya untuk keluar dari Golkar.
 
“saya pastikan akan keluar dari Golkar, apa gunanya saya masuk Golkar kalau di zolimi seperti ini,” jelasnya
 
Dia menilai dirinya sebagai orang kecil yang tidak mempunyai masa yang besar, namun dia mengingatkan bahwa tidak ada orang jatuh karena batu yang besar.
 
“saya bukan orang besar tapi ingat, tidak ada orang jatuh karena batu yang besar, justru orang jatuh karena batu kecil,” pungkasnya. (Red)
www.lombokfokus.com