Antusias Ribuan Kader dan Alumni HMI di NTB Nobar Film Lafran Pane

Flayer Film Lafran. (Iba/Ist)

Detikntbcom – Film sejarah perjuangan seorang Lafran Pane mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dikemas dengan judul ‘Lafran’ mendapatkan antusiasme ribuan kader dan Alumni HMI di NTB.

Bagaimana tidak, film yang disutradarai Faozan Rizal itu tayang perdana di XXI Cinema Lombok Epicentrum Mall.

Pasang Iklan di Sini:
Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi saat memberikan sambutan melalui video konferens. (Ib/Ist)

Sekretaris Majelis Wilayah Korps Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) NTB Zakiy Mubarok menjelaskan, dari 6 studio yang tersedia, 5 di antaranya terisi penuh dengan kader dan alumni HMI berkapasitas 150-200 seat per studio rata-rata dua kali tayang per satu studio.

“Ini dikarenakan antusiasme ribuan kader dan alumni yang menonton,” katanya saat ditemui di LEM, Rabu 19 Juni 2024.

Film yang melibatkan banyak aktor besar sepertiĀ  Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, hingga Farandika itu kata Zakiy, tentu saja kader HMI ingin melihat sejarah pendiri HMI.

“Tentu saja ingin melihat semangat pendiri HMI kakanda almarhum Lafran Pane,” katanya.

Diketahui, film Lafran ini mengisahkan tentang perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan organisasi HMI di tengah perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan setelah Indonesia Merdeka.

Diceritakan Lafran kecil tinggal dengan ibu dan neneknya. Tapi sang ibu meninggal saat dia berusia 2 tahun. Beberapa tahun kemudian Lafran juga ditinggal oleh sang nenek.

Kondisi tersebut membuat Lafran sering berpindah tempat karena sang ayah, Sutan Pangurabaan juga merupakan tokoh pergerakan di Sumatera Utara. Lafran pun tumbuh sebagai sosok yang menentang ketidakadilan.

Kakaknya, Sanusi dan Armijn Pane, berusaha mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya diubah dalam bentuk karya hingga dia tumbuh dewasa dan memiliki cara pandang yang berbeda. Dia pun melanjutkan kuliah di Yogyakarta.

Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan. Maka muncullah gagasan mendirikan HMI.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan Lafran Pane pada 5 Februari 1947 ini telah menjadi organisasi kampus terbesar di Indonesia dan melahirkan banyak tokoh pemimpin bangsa. (Iba)