Detikntbcom – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai NasDem, Mori Hanafi, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bima dengan meninjau jalur irigasi dari Bendungan Pela Parado yang terletak di Desa Sie.
Dalam kegiatan ini, Mori Hanafi didampingi oleh Direktur Irigasi dan Rawa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kepala Balai Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I, beserta jajaran teknis terkait.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau secara langsung fungsi jaringan irigasi yang menyalurkan air dari Bendungan Pela Parado menuju lahan-lahan pertanian di wilayah sekitar.
“Irigasi yang baik menjadi faktor penting dalam mendukung produktivitas pertanian masyarakat, terutama di Kabupaten Bima yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perkebunan,” kata mantan Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Bendungan Pelaparado sendiri lanjutnya, merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air di Pulau Sumbawa.
Sejak diresmikan, bendungan ini diharapkan mampu mengairi ribuan hektare sawah di wilayah Bima dan Dompu. Namun, beberapa jaringan irigasi sekunder dan tersier dilaporkan masih membutuhkan perhatian lebih agar air bisa tersalurkan secara merata ke seluruh lahan pertanian.
Dalam peninjauan tersebut, Mori Hanafi dan rombongan turun langsung ke beberapa titik saluran irigasi untuk melihat kondisi lapangan, mengevaluasi debit aliran air, serta berdialog dengan petani setempat.
Beberapa warga menyampaikan bahwa mereka sangat berharap agar jalur irigasi dapat diperbaiki dan diperluas, karena di musim kemarau panjang, sebagian sawah masih kesulitan mendapat pasokan air secara rutin.
“Semoga Bendungan Pelaparado dan jalur irigasinya semakin optimal dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. Jaringan irigasi yang sudah ada harus terus diperbaiki agar benar-benar bermanfaat bagi para petani. Kita berharap, dengan pengelolaan air yang baik, petani bisa tiga kali panen dalam setahun,” ujar Mori Hanafi.
Mori Hanafi menambahkan, pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti bendungan dan irigasi bukan hanya proyek fisik semata, melainkan bagian penting dari strategi nasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Ia menegaskan, dengan pengelolaan air yang baik dan terintegrasi, produktivitas pertanian masyarakat bisa meningkat secara signifikan.
“Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah berkomitmen memperkuat infrastruktur irigasi, terutama di wilayah yang menjadi lumbung pangan seperti Bima. Komisi V DPR RI akan terus mengawal dan memastikan setiap program dijalankan dengan baik dan tepat sasaran,” tegasnya.
Selain meninjau saluran irigasi, Mori Hanafi juga berkesempatan berdialog dengan kelompok tani di Desa Sie. Dalam kesempatan itu, para petani menyampaikan aspirasi agar pemerintah mempercepat rehabilitasi saluran irigasi tersier dan memperkuat koordinasi antara Balai, pemerintah daerah, dan masyarakat pengguna air.
Menurut mereka, keberadaan Bendungan Pelaparado telah membawa harapan baru bagi sektor pertanian di Bima, namun dibutuhkan perhatian serius terhadap pemeliharaan jaringan irigasi agar potensi bendungan tersebut bisa benar-benar maksimal.
Mori Hanafi menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan dibawa ke rapat-rapat bersama Kementerian PUPR di Senayan. Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebutuhan infrastruktur pertanian di daerah pemilihannya, khususnya yang berkaitan dengan air dan irigasi.
“Komisi V DPR RI Fraksi NasDem akan terus mendorong peningkatan fungsi dan efisiensi infrastruktur sumber daya air di wilayah Bima. Kita ingin agar manfaat bendungan dan irigasi ini benar-benar dirasakan petani, sehingga kesejahteraan mereka meningkat dan ketahanan pangan daerah semakin kuat,” tutup Mori Hanafi.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari rangkaian agenda kerja Mori Hanafi di Pulau Sumbawa, yang sebelumnya juga meninjau pembangunan Jembatan Lewa Mori di Desa Panda dan Program PISEW di Desa Soki dan Lido. Komitmen ini menunjukkan konsistensinya dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. (Iba)
