Wabup Hadiri Hari Jadi Desa Sisik Yang ke Sembilan

PRINGGARATA- Wakil Bupati Loteng, Lalu Fathul Bahri hadiri hari jadi Desa Sisik, Kecamatan Pringgarata yang ke sembilan, acara tersebut dimeriahkan oleh berbagai macam kesenian tradisional desa diantaranya gendang belek, rudat dan kecimol yang langsung menampilkan atraksinya di lapangan desa sisik, kemarin.
Fathul mengatakan, atas nama Wabup sebagai pelayan masyarakat sangat apresiasi yang sebesar-besarnya kepada kades Sisik atas kegigihan dalam berjuang untuk melayani dan mengayomi masyarakat.

gambar Iklan
“Hari jadi ini menjadi bahan evaluasi kedepan bahwa segala kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang harus di awasi dan terus di kawal semaksimal mungkin untuk kemaslahatan masyarakat,” ungkapnya saat diwawancara di lokasi acara kemarin.
Politikus Gerindra itu juga menambahkan, Terkait budaya yang ditampilkan harus dipelihara dan di jaga, budaya ini merupakan bagian dari aset wisata, untuk itu pemerintah tentu harus memberikan suport dan dukungan sebesar-besarnya. 

“Budaya seperti ini harus dikembangkan harus dijaga perkembangannya untuk kemaslahatan anak cucu, sepuluh dua puluh tahun mendatang,” ujarnya.

Apresiasi disampaikan kepada BKD, BPD, dan seluruh stakeholder elemen masyarakat yang ikut serta dalam merayakan hiruk pikuk merayakan hari jadi desa ini.

“Karena kita tidak boleh melupakan sejarah, karena tanpa sejarah kita tidak akan pernah ada,” bebernya.

Sementara itu, kades Sisik, Jalaluddin sangat berterimakasih atas kehadiran Wabup ditengah-tengah masyarakat Desa Sisik dalam rangka memperingati hari jadi desa yang ke sembilan.

“Semoga di usia desa yang masih muda ini bisa menjadi desa yang lebih maju dan berkembang tentunya tak lepas peran dari semua stakeholder dan pemuda desa yang selalu  ikut serta dan partisipasi akan keberlangsungan acara,” bebernya.

Hari jadi ini merupakan hari yang sakral sama seperti memperingati 17 Agustus, sehingga saya atas nama kades mewakili seluruh perangkat desa bertekad untuk merayakan hari sakral ini dengan semeriah mungkin, menampilkan semua jenis kesenian tradisional yang dimiliki desa seperti gendang belek, kecimol dan rudat, sehingga masyarakat cukup terhibur dan ikut merasakan kehangatan dari perayaan hari jadi tersebut.

“Walaupun saya kades baru, Desa Sisik ini adalah wilayah kekuasaan saya, sehingga saya ingin setiap ada acara upacara adat atau kedatangan tamu besar harus disambut dengan gendang belek atau musik tradisional lainnya, sehingga ketika ada tamu yang berkunjung punya cerita atau kesan tersendiri ketika memasuki Desa Sisik. Semoga di usia desa yang ke sembilan ini bisa menjadi lebih maju, berkembang dan tentunya SDM dan SDA nya bisa meningkat sehingga tidak ada lagai yang namanya pengangguran atau kemiskinan, karena memang Desa Sisik ini punya tradisi tersendiri dari segi ekonomi seperti anyaman tikar daun pandan yang harua dilestarikan,” tutupnya. (Bt)

www.lombokfokus.com