Satgas Covid-19 NU NTB Canangkan 10 Pesantren Contoh Penanganan Covid -19 Standar WHO

Foto : Santri Nurul Quran Mertak Tombok Kecamatan Praya mengantri mengambil air sebelum Covid-19. 

MATARAM  | Ditengah upaya pemerintah memperkenalkan konsep new normal kasus positif corona di NTB  justru belum menujukkan tanda-tanda penurunan. Wakil Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 NTB, Suaeb Quri mengatakan pondok pesantren tak bisa ikuti konsep new normal lantaran pesantren kekurangan fasilitas. Oleh sebab itu Gubernur NTB diminta untuk memperhatikan pondok pesantren.
“Sudah saatnya gubernur memfasilitasi para pimpinan pondok pesantren untuk ikut menjadi bagian new normal, Ini merupakan bagian dari upaya mengurangi danpak dari transmisi lokal covid 19, sebab tidak semua pondok di NTB memiliki fasilitas dan panduan standar kesehtan,” ungkap pria yang akrab di panggil SQ. Mataram, Sabtu, (30/5/2020).

Pemerintah sudah seharusnya memperhatikan pondok pesantren dan lingkungan santri, harus mefasilitasi dan merelokasi anggaran utuk pesantren.

gambar Iklan

“Negara harus memfasiltasinya, dengan anggaran 900 miliyar, Gubernur NTB Harus merelokasikan anggaran untuk pondok pesantren,” tuturnya.

Satgas Covid-19 NU NTB merencanakan sekitar 10 pondok pesantren akan dibuat menjadi model percontohan penanganan Covid sesuai standar WHO.

“Untuk itu kami satgas Covid-19 NU NTB akan membuat 10 sampai lebih ponpes Se-NTB sebagai model percontohan penanganan Covid standard WHO,” tambahnya. (Red).

www.lombokfokus.com