Menyamakan Perspektif, Lakpesdam Gelar Konsolidasi dan Informal Metting


LOTENG
 | Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus  Wilayah Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Provinsi Nusa Tenggara Barat  menggelar informal meeting bersama pengurus Lakpesdam PCNU Se-Pulau Lombok, sabtu (10/20) bertempat di Pondok Pesantren Manhalul Ulum Praya Kabupaten Lombok Tengah.  

Kegiatan informal meeting yang digelar Lakpesdam PWNU NTB bertujuan menyamakan perspektif dan orientasi gerakan Lakpesdam se-Pulau Lombok, sebagai lembaga kajian dan pengembangan SDM dilingkungan Nahdlatul Ulama dan masyarakat lainnya, dengan tetap berpedoman ada fikrah, harokah dan amaliayah NU.
“Kegiatan ini diinisiasi pengurus Lakpesdam PWNU NTB untuk memperkuat perspektif dan menyelaraskan gerakan Lakpesdam PCNU Se-Pulau Lombok dibidang kajian dan pengembangan sumberdaya manusia. Disamping itu, kegiatan informal meeting dilaksanakan untuk menyusun model konsolidasi kelembagaan Lakpesdam se-Pulau Lombok serta sinergi program-program strategis untuk mendorong kemajuan dan kemandirian jama’ah dan jamiyah NU di pulau Lombok. Dengan terumuskannya model konsolidasi dan sinergi program antar Lakpesdam diharapkan dapat memperkuat kelembagaan NU untuk hadir dan meberikan manfaat ditengah masyarakat, sehingga kehadiran NU melalui Lakpesdam makin dirasakan oleh jamaah NU maupun masyarakat lainnya”. Jelas Ketua Lakpesdam PWNU NTB Muhammad Jayadi, saat memfasilitasi kegiatan informal meeting.
Sekretaris Wilayah PWNU NTB, H. Lalu Aksar Ansori, SP, dalam sambutannya berpesan enam hal kepada pengurus Lakpesdam yaitu : “pertama ; agar dalam menjalankan program dan kegiatannya, Lakpesdam tidak banyak bicara tetapi memperbanyak kerja, memberikan contoh baik (uswah hasanah) dan bukti yang nyata  (dakwah bil hal) kepada masyarakat. Kedua ; bekerja dengan data sehingga hasilnya terencana dan terukur. Ketiga ; memperkuat kolaborasi, kerjasama dan bersinergi dengan orang lain, tidak boleh menutup diri. Empat : memperbanyak aktivitas kultural, mengembangkan tradisi dan melakukan bhatsul masail terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat dan memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapi masyarakat. Kelima ; terus berkonsolidasi dan mencarger kapasitas untuk melahirkan kebaruan ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif. Keenam ; secera berkelanjutan melakukan kaderisasi baik idiologis, fungsional maupun professional”.      
Terpisah Drs.TGH. Lalu Habiburrahman Faisal Wakil Rais Syuri’ah dalam sambutannya meminta supaya hasil-hasil informal meeting tidak menjadi konsep semata, melaikan harus menjadi rujukan dalam menggerakkan jamaah NU memainkan peran membangun masyarakat dan melindungi warga dari pengaruh faham-faham yang mengganggu kedamaian dan merusak persaudaraan warga. Kami siap menjadi mitra Lakpesdam untuk turun ke masyarakat”, tegas cucu salah satu tokoh NU NTB, almarhum TGH. Lalu Faishal yang juga penidiri Pondok pesantren Manhalul Ulum. 
Pada kesempatan yang sama, pengurus Lakpesdam NU Se-Pulau Lombok juga diijazahi Wirid Manhal.
www.lombokfokus.com