Polda NTB dan SOLUD Gelar FGD dan Bagikan Alat Pendukung UMKM

Polda NTB dan SOLUD Gelar FGD dan Bagikan Alat Pendukung UMKM

LOMBOK FOKUS | Dalam rangka mendorong Ekonomi Kreatif, Penguatan ‘Kampung Sehat’ dan memantau Ketersediaan Pangan Lokal di Kota dan Kab Bima, Polda NTB bermitra dengan BABUJU MANDIRI membentuk Tim PEKaT (Penguatan Ekonomi Kreatif Terpadu) yang berjumlah 10 orang. 4 anggota Dit Intel Polda NTB, 3 Dit Reskrim Polda NTB, Doktor Maharani, Paox Iben Mudaffar dan Rangga Babuju.

Tim ini bekerja mulai 19 Agustus hingga 28 Agustus 2020 yang lalu. Berbagai kegiatan dilakukan, seperti Bansos di 15 Lokasi di wilayah Kabupaten Bima, diskusi dengan para Penggiat Kopi, Koordinasi terbatas dengan Walikota dan Jajarannya, koordinasi terbatas dengan Pemerintah Kab Bima dengan jajarannya. Melakukan identifikasi Produk Ekonomi Kreatif Lokal di beberapa desa dan kelurahan.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan pembagian alat pendukung UMKM ini digelar mulai tanggal 9 sampai 17 Desember 2020.
Lokasi Dialog SEHAT :
1. Ds. Rato Kec. Bolo Kab. Bima
2. Ds. Nggembe Kec. Bolo Kab. Bima
3. Ds. Bajo Kec. Soromandi Kab. Bima
4. Ds. Soro Kec. Lambu Kab. Bima
5. Ds. Maria Utara Kec. Wawo Kab. Bima
6. Ds. Kalampa Kec. Woha Kab. Bima
7. Ds. Donggobolo Kec. Woha Kab. Bima
Pembagian alat pendukung UMKM :
1. Pemberian mesin jahit kepada Komunitas La Rimpu
2. Pemberian perlengkapan alat cukur kepada Bapak Adi (Disabilitas) Ds. Nggembe
3. Pemberian perlengkapan alat cukur kepada pemuda Ds. Bajo Kec. Soromandi
4. Pemberian perlengkapan Kedai Kopi kepada kelompok Kedai Meci Angi Coffee Ds. Bajo Kec. Soromandi Kab. Bima
5. Bantuan stimulan bibit bebek kepada Komunitas Kancoa Rida (KCR) Ds. Rato Kec. Bolo Kab. Bima.
Tim yang dipimpin oleh Ipda Ida Bagus Atmaja ini bertujuan melakukan pemetaan produk Kreatif lokal guna memenuhi produk Lokal daerah dievent MotorGP Lombok 2021. “Kami dengan Tim memang hadir khusus ke Bima, salah satunya untuk mengidentifikasi Produk-produk kreatif lokal untuk memenuhi Etalase kebutuhan Tamu Penonton MotorGP 2021 di Mandalika” Ungkapnya
Doktor Maharani, salah satu Tim Ahli yang tergabung dalam Tim PEKaT NTB menyampaikan kekagumannya dengan SDA Bima. Ia sempat turun lapangan dengan Tim di Wil Wawo Maria Utara, Lambu, Sape, Monta Dalam, Bolo, Ambalawi dan Ncai Kapenta. “Ini luar Biasa, saya kagum dengan hamparan ratusan hektar pohon mente di Ncai Kapenta dan kawasan Pohon kopi di HKM Donggomasa – Kawae Wawo kemarin. Dan saya membayangkan nilai sosial ekonomi dan sosio-ekologi nya, pastinya sangat luar biasa. Bima memang luar biasa” Ujar Doktor Ahli Tanah NTB ini.
Dalam kesempatan tersebut, melalui komunikasi yang dibangun dengan kepala Daerah, Tim PEKaT NTB akan membuat demplot kawasan Pembibitan buah yang akan dilaksanakan tahun ini dengan luas 10 Ha.
Rangga Babuju, anggota Tim PEKaT yang juga TPPID (Tim Percepatan Pembangunan Dan Inovasi Daerah) Kota Bima mengapresiasi atas keberadaan Tim PEKaT NTB ini dalam rangka mendorong serta memfasilitasi Produk Ekonomi Lokal Bima agar bisa masuk di KEK Mandalika. “Bagi saya ini adalah terobasan yang luar biasa dalam mendorong UKM Naik Kelas. Dan salah satu yang menarik adalah rencana mendorong Perda Produk Lokal agar harga dan nilai ekonominya terjaga” Ungkapnya bangga.
Penguatan utama dalam kegiatan identifikasi dan Pemetaan Potensi ekonomi kreatif lokal oleh Tim PEKaT ini adalah memastikan bahwa ‘Kampung Sehat’ yang dicanangkan oleh Polda NTB khususnya diwilayah Kota maupun kabupaten Bima berjalan dengan baik atas kebutuhan warga masyarakat atau tidak. Fakta dilapangan yang ditemui di 62 titik ‘Kampung Sehat’ di Wil Kota dan Kabupaten Bima, menjadi lebih baik dan maksimal karena lantaran memang kesadaran bersama masyarakat atas kebutuhan hidup sehat dan tentram. Ini yang menjadi Apresiasi Tim selama berada di Bima.
Diskusi Kelompok Terpumpun/Focus Discussion Group (FGD) dalam rangka pembahasan metode pengembangan kelompok Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) di kabupaten Bima  oleh Perkumpulan  Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD) bermitra dengan  Pengurus Daerah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Bima yang didukung oleh Tim Penguatan Ekonomi Kreatif Terintegrasi (PEKAT) yang diinisiasi oleh POLDA NTB berlangsung Rabu (16/12) di Basecamp IPEMI, Jln. Jambu No. 4B  Waki Kelurahan  Manggemaci Kec. Mpunda Kota Bima
Ketua Perkumpulan SOLUD Safriatna Ach mengungkapkan, FGD merupakan wahana untuk menggali informasi pengembangan usaha dan ekonomi masyarakat serta berbagi informasi terkait potensi kolaborasi, peluang kerjasama dan dukungan oleh instansi terkait. Disamping  ditujukan untuk merumuskan formula dalam pengembangan pelaku UMKM.
Ditambahkan Safriatna, pada sesi curah pendapat, terdapat sejumlah maalah yang dihadapi UMKM yang perlu mendapatkan solusi berkelanjutan. Permasalahan yang mengemuka antara lain minimnya pengetahuan, jaringan usaha, belum adanya manajemen usaha dan kekurangan modal. Pada aspek pasar,  UMKM tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar, ketidak seimbangan biaya produksi dengan harga jual dan kualitas produk tidak mampu bersaing dengan produk lain.
Selain permasalahan diatas, aspek budaya seperti pemilihan bahan yang kurang berkualitas, penentuan harga yang tidak proporsional, kurangnya semangat bersaing, belum adanya kolaborasi antar kelompok usaha menjadi masalah yang perlu mendapatkan solusi. Disamping masih adanya  kelompok disabilitas yang memiliki usaha tapi belum mendapatkan pola dukungan secara berkelanjutan.
Para peserta selanjutnya merumuskan secara bersama pola dukungan antara lain  DPMD siap mefasilitasi kelompok UMKM dengan pemerintah desa dalam rangka keberpihakan pada peningkatan ekonomi masyarakat. Instansi lainnya seperti Bappeda siap memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dengan pengusaha. Demikian halnya IPEMI mendukung dalam pengurusan ijin usaha hingga pemberian PIRT, Dinas Tenaga Kerja memiliki program untuk pelatihan dan bantuan peralatan usaha dan Dinas Sosial memiliki program untuk dukungan disabilitas.
Ketua IPEMI Kabupaten Bima Fitriani SE dalam pengantarnya mengatakan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari roadshow dialog pengembangan ekonomi yang sudah dilaksanakan di beberapa kecamatan antara lain Wawo, Sape, Lambu, Soromandi, Bolo dan Woha.
Dikatakan Fitriani, pertemuan tersebut merupakan puncak dari kegiatan Roadshow Diskusi SEHAT (Steril, Ekonomi, Harmonis, Asri dan Tangguh) dalam rangka melakukan assesmen, diskusi dan penataan potensi pengembangan UMKM di desa-desa serta pemberian dukungan sarana dan prasaran usaha yang secara khusus mengundang pejabat terkait dari Bappeda,  Dinas Perindustrian dan Perdagangan,  Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,  Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Sosial dan  Dinas Kominfostik. DI tingkat komunitas juga diikuti Komunitas LARIMPU, Kelompok UMKM dampingan IPEMI, Kelompok UMKM dampingan SOLUD,  Pengurus IPEMI, Pengurus Perkumpulan SOLUD dan  Tim Penguatan Ekonomi Kreatif Terintegrasi (PEKaT) .
Perkumpulan Solidaritas untuk Demokrasi (SOLUD) bersama Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar diskusi “SEHAT” bersama masyarakat, Jum’at, 11 Desember 2020, di Balai Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Kegiatan dihadiri oleh 53 peserta yang mewakili berbagai kelompok masyarakat, di antaranya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), kelompok usaha kue kering, kelompok pemuda kedai kopi, kelompok usaha jahit, Karang Taruna, perwakilan kelompok perempuan, serta perwakilan dari Pemerintah Desa dan BPD. Hadir juga kelompok masyarakat dari desa tetangga seperti Desa Rato dan Desa Kananga.
Perwakilan Polda NTB, Ipda Ida Bagus Atmaja, Ps. Kanit I subdit II Dit Intelkam Polda menjelaskan, SEHAT merupakan salah satu program KAPOLDA NTB. SEHAT merupakan akronim dari Steril, Ekonomi, Harmonis, Asri, dan Tangguh. Dialog SEHAT, yang bertema Penguatan Ekonomi dan Keamanan, dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelompok ekonomi masyarakat, guna program Pengembangan Ekonomi Kreatif Terintegrasi (PEKAT), dengan melakukan pengambilan sampel permasalahan di lokasi wilayah yang dianggap rentan terjadi konflik komunal maupun tingkat kriminalitas tinggi, dengan melakukan pendekatan Ekonomi Kreatif sebagai basis penguatan Perekonomian di wilayah.
Ketua Perkumpulan SOLUD NTB, Safriatna Ach mengungkapkan tujuan kegiatan ini antara lain menyerap aspirasi masyarakat yang selama ini melakukan usaha tetapi menemui kendala dalam usahanya, serta mendorong masyarakat untuk memiliki jiwa enterpreneur dan mental pengusaha yang kuat, diawali dengan motivasi diri dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini rencananya berlangsung selama sepekan, dimulai pada tanggal 11 Desember sampai dengan 17 Desember 2020 dan menyasar seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Sebelumnya, pada Agustus tahun 2020 kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sape, Lambu, dan Woha kabupaten Bima. Kegiatan sebelumnya dirangkaikan dengan pembagian sembako untuk anak yatim piatu, lanjut usia, dan disabilitas, serta pembagian alat roasting kopi bagi kelompok usaha kedai kopi.
Kepala Desa Nggembe, Yusuf Azis, menyampaikan terimakasih kepada tim SOLUD NTB yang sudah mendampingi dan memperhatikan desanya dalam setiap program pemberdayaan, terutama untuk kelompok usaha masayarakat Desa Nggembe. “Semoga ke depan ada bantuan usaha maupun pelatihan wirausaha yang didapat oleh kelompok masyarakat sesuai dengan potensi yang ada di desa,” ujarnya.
www.lombokfokus.com