Mataram (Detikntbcom) – Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Nusa H. Mahdi mengungkapkan sudah mencabut laporan ke Polda NTB terkait demo anarkis puluhan mahasiswa yang mengakibatkan pintu utama kantor DPRD NTB rusak parah.
“Sudah dicabut karena pertimbangan kemanusiaan dan pendidikan mereka. Bahwa pimpinan melihat lebih banyak manfaatnya dicabut ketimbang diteruskan,” ungkap Mahdi, Selasa (14/9) kemarin.
Pencabutan laporan tersebut lanjutnya, dilakukan pada Agustus lalu karena permintaan Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda berkoordinasi dengan Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal.
Mahdi menjelaskan, laporan 13 mahasiswa sebagai aktor yang merusak pagar tersebut untuk memberikan efek jera. Bahwa dalam menyampaikan aspirasi tidak boleh merusak fasilitas umum.
“Sebenarnya inginnya kita itu sebenarnya (efek jera). Silahkan menyampaikan aspirasi unjuk rasa tapi jangan anarkis. Soalnya yang dirusak juga fasilitas negara, fasilitas yang dibiayai dari uang rakyat,” kata Mahdi.
Ditanya apakah ada tekanan dari pihak lain sehingga mencabut laporan polisi tersebut, Mahdi menegaskan tidak ada yang menekan. Hanya saja katanya komunikasi pimpinan dewan dengan pihak Kapolda NTB dan penyidik.
“Akhirnya mengambil kesimpulan (dicabut). Di samping permintaan dari teman-teman mahasiswa,” jelasnya.
Sebelumnya ketiga belas mahasiswa sudah diminta keterangan oleh penyidik Polda NTB dalam kasus pengrusakan fasilitas umum yakni pagar utama kantor DPRD NTB beberapa waktu lalu. (Iba)