Mataram (Detikntbcom) – Beredarnya spanduk-spanduk bertuliskan #WSBK/MOTOGP #PulauSumbawaDapatApa di sejumlah sudut Kota Mataram mendapat sorotan dari Anggota DPRD NTB H Bohari Muslim.
Spanduk tersebut menyiratkan adanya ketidakadilan Pemprov NTB serta tidak berdampak signifikan kepada Pulau Sumbawa. Seakan-akan hanya Pulau Lombok saja yang menikmati perputaran uang ketika ajang internasional itu berlangsung.
Menurutnya, Pemprov NTB telah melibatkan seluruh kabupaten/kota di NTB. Melalui keterlibatan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengisi stand-stand gratis yang sudah disiapkan saat event IATC dan WSBK berlangsung.
“Slot sudah dikasih, ayo mana UMKM yang mau berdagang di situ. Ajang kemarin itu sekaligus membuat kita berkompetisi, sekarang bagaimana daerah masing-masing membuat kemasan yang menarik terhadap produknya,” jelasnya, Kamis (25/11).
Ia menjelaskan, bentuk dari kepedulian Pemprov NTB bersama DPRD NTB terhadap pelaku UMKM telah memiliki payung hukum. Yaitu, Peraturan Daerah (perda)Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dari perda ini, sudah bukan saatnya lagi hanya menunggu untuk disuapi bantuan dari pemerintah daerah. Tetapi, bagaiman secara mandiri mengembangkan produk UMKM untuk bersaing dengan produk lain.
“Lombok Tengah itu kebetulan juga jadi lokasi di sana, mereka juga tidak berlebihan saat diberikan bantuan,” ucap Ketua Fraksi Partai NasDem NTB ini.
Ia tegaskan, bila melihat adanya agenda-agenda internasional yang digelar di Lombok seharusnya bisa dijadikan peluang untuk memperbaiki diri dari segala bidang. Berlomba-lomba untuk memberikan inovasi, bimbingan hingga pelatihan kepada pelaku UMKM.
“Kita tidak ada pilih-pilih anaktirikan, ayo kita berjuang bersama-sama,” imbuhnya.
Haji Boh akrab disapa, berharap apa saja isu-isu yang beredar saat ini dapat dijadikan motivasi lebih baik. Menjadi cambuk untuk bersama-sama bersaing dan berkompetisi. Guna mencapai kemakmuran bersama masyarakat se-NTB.
“Bila perlu, sekarang ini kan kabupaten/kota sedang menyusun APBB. Nah berikan dong slot untuk pembinaan UMKM agar mampu bersaing saat event-event lain yang akan datang,” terang anggota Komisi V DPRD NTB itu.
Bahkan, sambungnya, Badan Promosi dan Pariwisata Daerah (BPPD) provinsi maupun kabupaten/kota tidak perlu jauh-jauh mempromosikan pariwisata daerah. Kehadiran Sirkuit Mandalika bisa menjadi salah satu destinasi unggulan.
“Dunia sekarang memandang kita, ayo bersama-sama kita saling bahu membahu dalam menumbuhkan pertumbuhan ekonomi NTB,” pungkasnya. (Iba)