Mataram (Detikntbcom) – Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nusa Tenggara Barat mengusulkan setiap pada pertandingan Liga 3 Rayon NTB bisa disaksikan 5 persen atau seribu 1000 orang dari kapasitas stadion yang mencapai 20.000 penonton.
Usulan ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua PSSI NTB, Mori Hanafi, Selasa (30/11) di Mataram. “Karena tingginya animo masyarakat. Kita saat ini sedang meminta kebijakan, agar pertandingan Liga 3 bisa disaksikan penonton. Usulan kita itu paling tidak, jumlah penonton 5 persen dari kapasitas stadion,” ujarnya.
Meski demikian, Mori Hanafi tak menampik, bahwa secara regulasi kompetisi Liga 3 tidak boleh dihadiri penonton. Ini mengacu pada regulasi PSSI Pusat. Dimana seluruh pertandingan baik Liga 1, 2 dan 3 tidak boleh disaksikan penonton.
Oleh karenanya, kata dia, kesepakatan ini berlaku secara nasional dan salah satu syarat digulirkan pertandingan itu tidak boleh dihadiri atau tanpa penonton. “Itu kita ikuti, tetapi kita juga minta ada penonton dan itu belum di jawab kepolisian,” terang politisi Gerindra tersebut.
Permintaan usulan penonton ini dilakukan menyusul tingginya aspirasi dari masyarakat yang ingin menyaksikan klub kesayangannya berlaga di Liga 3. Atas banyaknya aspirasi, tegas Mori, PSSI NTB kemudian mencoba meneruskan kepada pihak terkait.
Dalam hal ini, kepolisian agar pertandingan Liga 3 bisa disaksikan oleh penonton. “Kalau 5 persen itu paling tidak bisa disaksikan 1.000 orang. Jumlah itu terbilang sedikit dengan kapasitas Stadion Gelora 17 Desember Turide Mataram yang mencapai 20 ribu orang,” tuturnya.
Wakil Ketua I DPRD NTB itu mengaku pada awalnya Kick Off Liga 3 pada 24 November disaksikan 400 orang. Kemudian jumlah itu bertambah dua kali lipat pada pertandingan kedua yang digelar 26 Nopember 2021. Hal ini kemudian menjadi catatan sehingga menimbulkan pro dan kontra.
Alhasil, pertandingan diputuskan tidak boleh disaksikan oleh penonton, mengacu pada aturan PSSI Pusat. “Oleh karena itu sesuai regulasi yang ada kita ikuti itu. Tetapi ada aspirasi kenapa saat World Superbike (WSBK) boleh ada penonton. Tapi itu (WSBK,red) tidak ada perjanjian makanya bisa,” kata Mori.
“Kasus sepakbola ini berbeda karena sepakbola ini turunan aturannya dari atas ke bawah ada dan jelas. Dimulai dari liga 1,2 dan 3. Jadi kesepakatan ini berlaku secara nasional dan salah satu syarat digulirkan itu tidak boleh dihadiri tanpa penonton,” imbuhnya.
Wakil rakyat di Udayana jebolan Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima itu juga menyatakan bahwa yang boleh saat ini bisa hadir di stadion merupakan panitia pertandingan, pemain, official tim, perangkat pertandingan. Sementara diluar tidak diperbolehkan oleh aparat kepolisian.
“Mereka yang masuk dalam stadion ini sudah di vaksin dua kali dan memiliki aplikasi Peduli Lindungi. Tetapi kita tetap akan coba usaha dulu agar usulan lima (5) persen itu bisa dipenuhi. Makanya sambil kita minta, kita minta masyarakat bersabar,” pungkasnya.
Sekedar informasi, kompetisi Liga 3 Rayon NTB diikuti 18 klub. Terbagi dalam dua zona Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Untuk
Pulau Lombok dengan jumlah peserta 11 klub dan Pulau Sumbawa tujuh klub. Sedangkan kick off-nya dilakukan pada 24 November dan selesai 19 Desember 2021 mendatang. (Iba)