Detikntbcom – Pemerintah Kota Bima mendapatkan bantuan dana segar dari program Nasional Urban Flood Resilience Project (NUFReP) sebesar Rp238.752.353.100 miliar.
Dana sebesar khusus diperuntukkan untuk memperbaiki sejumlah drainase di Kota Bima yang tersebar di 12 kelurahan.
Pejabat pembuat Komitmen (PPK) dari BWS Nusa Tenggara I, Dinul Hidayat menjelaskan, pekerjaan ini terkontrak dengan nilai Rp 238.752.353.100 terkontrak sejak 31 Juli 2024 dan akan dikerjakan selama 540 hari, dan berakhir pada 28 Pebruari 2026.
“Pekerjaan ini didanai dari pinjaman hibah luar negeri melalui NUFReP nomor 9459 tahun 2024-2026 dengan penyedia jasanya oleh Nindya Pembangunan KSO,” kata Dinul seperti dikutip dari Kominfotik Kota Bima, Jumat 11 April 2025.
Dinul membeberkan, lingkup pekerjaan tersebar pada 12 kelurahan di Kota Bima dengan total 6 ruas drainase primer. Meliputi, drainase primer Amahami dengan panjang 5,13 KM, drainase primer Sambinae 1,53 KM, drainase primer Panggi 0,91 KM, drainase primer Pane-Salama 1,99 KM, drainase primer Penatoi 2,05 KM, drainase primer Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM. Sehingga total panjang dari 6 ruas drainase primer di 12 kelurahan sepanjang 14 KM.
“Perhari ini, progres terhadap DIPA tahun 2026 sebesar 21,18 persen atau setara dengan 14,22 persen terhadap nilai kontrak,” ungkapnya.
Dengan sisa waktu yang ada, sambungnya, tentu ini bukan hal yang mudah untuk menuntaskan pekerjaan ini. “Tetapi berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bima, pekerjaan ini bisa diselesaikan dengan baik,” tutupnya. (Iba)
Wali Kota Bima, A Rahman Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan melakukan kunjungan kerja pada pembangunan infrastruktur drainase primer yang merupakan program dari Nasional Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di Kota Bima, bertempat di Eks kantor Pemasaran Coca-Cola atau didepan Destinasi Pantai Lawata, pada Jum’at, 11 April 2025.
Wali Kota Bima A Rahman Abidin menyampaikan, Kota Bima merupakan salah satu kota di Indonesia yang secara geografis memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan tata ruang dan pengendalian bencana, terutama banjir.
Dalam beberapa tahun terakhir ini katanya, intensitas hujan yang meningkat, urbanisasi yang cepat, serta keterbatasan sistem drainase yang memadai telah menimbulkan potensi banjir yang cukup serius di beberapa wilayah di Kota Bima.
“Oleh karena itu, kehadiran program NUFReP adalah anugerah besar dan langkah strategis yang patut kita syukuri. Bantuan dan dukungan dari program ini bukan hanya penting, tetapi benar-benar luar biasa,” ujar Wali Kota Bima.
Wali Kota menyebut, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat melalui kolaborasi Internasional terhadap kota-kota di Indonesia yang memerlukan penguatan kapasitas menghadapi bencana hidrometeorologi termasuk di Kota Bima.
Melalui NUFReP, kita tidak hanya membangun saluran drainase yang lebih besar dan lebih baik, tetapi juga membangun pondasi ketahanan kota.
“Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat berarti bagi generasi dan anak cucu kita dimasa-masa tang akan datang,” ucap Aji Man sapaannya.
Wali Kota Bima juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan program ini, mulai dari kementerian PUPR, pemerintah Provinsi NTB, pihak pelaksana lapangan, hingga seluruh perangkat daerah, Camat dan Lurah, serta masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh. (Iba)