Terima aspirasi massa, Waka Komisi II ajak semua pihak awasi pestisida dan pupuk palsu

Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, Abdul Rauf didampingi Sekwan H. Mahdi saat menemui massa aksi dari Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Keadilan NTB di depan kantor DPRD NTB, Senin (15/11) di Mataram.

Mataram (Detikntbcom) – Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, Abdul Rauf menerima perwakilan massa aksi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Keadilan Provinsi NTB yang menyuarakan terjadinya kelangkaan pupuk dan beredarnya pestisida yang diduga bodong di tengah masyarakat.

Di hadapan perwakilan massa aksi, Abdul Rauf mengatakan soal terjadinya kelangkaan pupuk dan pestisida yang terjadi di tengah petani di NTB sangat penting untuk dilakukan pengawasan secara terus menerus.

gambar Iklan

“Sangat penting untuk dilakukan pengawasan secara terus menerus karena kebutuhan akan pupuk dan pestisida ini sangat dibutuhkan petani sepanjang musim setiap tahunnya,” ujar politisi Partai Demokrat ini saat menerima audiensi dari perwakilan Massa Aksi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Keadilan NTB, Senin (15/11) di ruang rapat Pleno DPRD NTB.

Soal keluhan pupuk dan pestisida ini menurut Ra’uf kerap terjadi di NTB, bahkan tiap tahun pihaknya di Komisi II DPRD NTB kerap memanggil pihak terkait untuk membahas soal ini.

“Untuk tahun ini, Kabupaten Bima mendapatkan jatah tambahan pupuk sebanyak 15 ribu ton. Soal distribusinya, kami belum menerima adanya keluhan. Kecuali pada persoalan dimana para pengecer di samping menjual pupuk subsidi juga menjual paket pupuk non subsidi. Inilah yang menyebabkan pengecer ini menjual pupuk dengan harga paket. Padahal, hal semacam itu tidak diperbolehkan,” terang Rauf.

Pihaknya berharap Sekda Kabupaten selaku Ketua Komisi Pengawasan dapat berperan aktif dalam menekan terjadinya hal semacam itu dengan lebih mengintesifkan lagi aspek pengawasannya.

“Selaku Ketua Komisi Pengawasan, Sekda Kabupaten, diharapkan dapat lebih intensif lagi melakukan pengawasan dan penertiban terhadap masalah semacam ini,” katanya.

Sebelumnya, massa aksi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Keadilan NTB yang dimotori oleh Uswatun Hasanah, pada Senin 15 November 2021, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD NTB.

Salah satu isu aksi mereka adalah soal terjadinya kelangkaan pupuk dan pestisida yang sekarang terjadi di masyarakat petani.

“Hari ini petani menjerit karena kelangkaan pupuk dan masuknya pestisida bodong atau palsu,” teriaknya sebelum diterima audiensi. (Iba)