DPP BMMB akan gelar Munas ke-VIII di Jakarta Januari 2023 mendatang

Ketua Umum DPP BMMB Jakarta, panitia Munas ke-VII serta seluruh sejumlah anggota. (Istimewa)

Jakarta (Detikntbcom) – Dewan Pimpinan Pusat Badan Musyawarah Masyarakat Bima (DPP BMMB) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VIII. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan di Hotel Bidakara Jakarta, pada 14 Januari 2023 mendatang dengan mengangkat tema “Memperkuat peran BMMB dalam membangun sinergitas dan solidaritas masyarakat Bima”.

Sekretaris Panitia Pelaksana Munas VIII DPP BMMB Jamaluddin menjelaskan Munas VIII DPP BMMB merupakan forum permusyawaratan dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi yang diselenggarakan sekali dalam tiga tahun.

gambar Iklan

“Munas ke-VIII BMMB memiliki posisi strategis untuk menetapkan kebijakan-kebijakan pokok organisasi berkaitandengan kehidupan kebangsaan dankemasyarakatan. Termasuk nenilai Laporan Pertanggungjawaban DPPBMMB dan memilih serta menetapkanKetua Umum,” katanya seperti siaran pers diterima Detikntb.com, Kamis 29 Desember 2022.

Menurutnya, DPP BMMB sebagai wadah perjuangan dan silaturahim masyarakatBima di perantauan sehingga diharapkan Mubes VIII DPP BMMB nantinya semakin memperat hubungan antar masyarakat suku Bima (Mbojo) yang telah berdiaspora di berbagai belahan Nusantara.

“Warga suku Bima telah berdiaspora di berbagai belahan bumi ini. Khusus di Jakarta dan sekitarnya, banyak perantau dari Bima bahkan sudah banyak yang telah menjadi tokoh-tokoh nasional dengan mengisi berbagai struktur lembaga tinggi negara. Ada pula yang berkiprah sebagai pengusaha, advokat, akademisi, aktivis, pemuka agama, seniman dan budayawan, pejabat militer dan kepolisian. Kepingan-
kepingan potensi dan sumberdaya itu harus dikelola secara maksimal, terstruktur, terarah dan masif,” jelasnya

Dengan demikian, keberagaman dari berbagai segi tersebut mesti diikat dan digabung menjadi kekuatan yang dahsyat untuk bersinergi dengan suku bangsalain untuk membangun bangsa dannegara.

“Beberapa bagian yang sudah bersatudan berkait erat dalam spirit kebimaan, kemudian diperkokoh, diintegrasi dan diperkuat. Disinilah persatuan harus menjadi wacana besar, untuk mengikat bagian-bagian yang bercerai-berai menjadi satu kesatuan, satu keutuhan dan tidak terpecah belah,” harapnya.

Oleh karena demikian, dia berharap hajatan Munas VIII DPP BMMB harus menjadi tonggak sejarah untuk membangkitkan kejayaan masyarakat Bima.

“Dengan begitu, maka BMMB yang didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1972 ini bisa menegaskan eksistensi anggota DPP BMMB bagiIndonesia dan dunia,” pungkasnya. (Iba)