DPRD NTB Tekan Stok Sembako Menjelang Ramadan Harus Aman dan Stabil

Ketua Komisi II DPRD NTB Lalu Satriawandi. (Ist)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB menekankan supaya stok sembako atau sejumlah kebutuhan masyarakat jelang masuknya bulan suci Ramadan agar aman dan harganya stabil.

Hal itu dikarenakan permintaan masyarakat cenderung meningkat selama Ramadan, mulai dari beras, minyak goreng, telur, daging hingga gula pasir. Jika komoditas langka dan mahal, hal itu akan memberatkan masyarakat.

gambar Iklan

Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Satriawandi mengatakan, menjelang puasa, lebaran Idul Fitri bahkan hingga Idul Adha tahun 2023 ini, pihaknya sudah memberikan penekanan kepada Pemprov NTB, terutama kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan Dinas Ketahanan Pangan serta instansi vertikal seperti Bulog untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat.

“Dalam rangka menyongsong puasa dan lebaran supaya selalau memantau kestersediaan, menyiapkan segala kebutuhan konsumsi masyarakat setiap hari. Begitu halnya kegiatan operasi pasar betul-betul digalakkan sehingga tak ada lagi lonjakan harga yang mengagetkan masyarakat,” kata Lalu Satriawandi, Kamis 9 Maret 2023.

Ia mengatakan, Komisi II akan melakukan fungsi pengawasannya terkait dengan tersedianya kebutuhan masyarakat jelang Ramadan tahun ini. Sejumlah stok pangan yang sudah bagus di NTB diharapkan tetap bisa dipertahankan. Sementara stok pangan yang sering terjadi gejolak atau kurang, maka harus ada langkah-langkah dari OPD terkait untuk memenuhi stok dan harga yang stabil.

“Stok komoditas yang kurang, silahkan datangkan dari luar daerah. Namun jika stoknya ready tak ada alasan untuk mendatangkan barang itu dari luar,” katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, menjelang dan selama bulan Ramadan, sejumlah komoditas yang akan diberikan atensi khusus yaitu gula, minyak goreng, tepung terigu, dan telur. Untuk menstabilkan harga bahan pokok tersebut akan digelar pasar murah yang dilakukan oleh Pemda bersama dengan stakeholder.

“Persiapan Ramadan, Pemda selalu memantau bahkan untuk inflasi kami mengadakan rapat rutin di Pendopo guna menjaga inflasi ini,” kata Baiq Nelly Yuniarti.

Ia mengatakan, sebagai bagian dari penyediaan bahan pokok yang terjangkau dan pengendalian inflasi, pihaknya telah membahas rencan kegiatan Khazanah Ramadan yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadan di Islamic Center.

Berdasarkan pantauan harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (S2KP) Kementerian Perdagangan, harga sembako di NTB terpantau fluktuatif. Terdapat harga komoditas yang terjadi kenaikan dan penurunan. Kenaikan yang cukup mencolok yaitu komoditas cabai rawit.

Misalnya pada tanggal 7 Maret 2023, harga beras medium sebesar Rp10.417 per kg, gula pasir Rp14.000, daging ayam ras Rp33.500, cabai rawit Rp79.000 dan lainnya. Komoditas bawang merah terpantau naik menjadi Rp 32.167 per kilogram, sementara cabai merah besar sebesar turun menjadi Rp 31.667 per kilogram. (Iba)