GERAM desak Kapolda NTB tangguhkan penahanan tersangka SAM di Mapolsek Dompu

Puluhan massa aksi melakukan aksi solidaritas kemanusiaan di depan Mapolda NTB, Kamis (6/1) siang di Mataram untuk tersangka SAM yang ditahan di Mapolsek Dompu yang memiliki bayi tiga bulan.

Mataram (Detikntbcom) – Puluhan massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Dompu (GMD) Mataram dan Gerakan Rakyat Menggugat Nusa Tenggara Barat (Geram NTB) menggelar aksi solidaritas untuk kemanusiaan di depan Mapolda NTB, pada Kamis (6/1) siang di Mataram.

Korlap aksi dari Geram NTB mendesak Kapolda NTB untuk segera mencopot AKP Adhar dari Kasat Reskrim Polres Dompu karena dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai Kasat. Begitu pun dengan Kapolres Dompu.

“Kami mendesak Kapolda NTB untuk segera mencopot saudara AKP Adhar sebagai Kasat Reskrim serta Kapolres Dompu, kami menilai kedua Pati Polres tersebut tidak profesional dalam menjalankan tugasnya,” tegas Ruslan saat menyampaikan orasi depan Mapolda NTB.

Dijelaskannya, penahanan yang dilakukan oleh Kasat Reskrim Polres Dompu terhadap tersangka ibu rumah tangga berinisial SAM menciderai rasa kemanusiaan. Sebab katanya, tersangka memiliki bayi berumur tiga bulan dipisahkan dengan paksa.

“Sementara bayi itu sangat membutuhkan ASI dan dekapan dari ibunya yang sedang ditahan di sel tahanan Mapolsek Dompu,” beber Ruslan.

Sementara terlapor, Putra Uma Keho atas dugaan penghinaan terhadap AKP Adhar sebagai Kasat Reskrim Polres Dompu menegaskan, akan mengawal laporannya di Propam Polda NTB baru-baru ini hinggga tuntas.

“Apa yang saya sampaikan di media Detikntbcom adalah dugaan, bukan menuduh apalagi memvonis saudara Kasat Reskrim memeras tersangka SAM untuk jaminan penangguhan penahanan, bukankah hukum kita menganut asas praduga tak bersalah, jika iya kenapa merasa tersinggung. Kalau tidak benar dugaan itu ya silahkan bantah. Jangan karena anda punya kuasa lalu seenaknya melaporkan kami,” tegas aktivis Dompu ini.

Sementara Kasat Reskrim Polres Dompu dikonfirmasi via pesan singkat hingga berita ini dipublish belum memberikan tanggapan atas sejumlah tuntutan massa aksi di depan Mapolda NTB tersebut. Hanya saja permintaan tanggapan tersebut hanya dibaca saja (di-read). (Iba)