Pengurus KONI 2022-2026 resmi dikukuhkan, Mori Hanafi optimis NTB tuan PON 2028

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman (kiri) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah serta ketua KONI Mori Hanafi usai dilantik di Hotel Lombok Raya pada, Jumat (18/3) kemarin.

Mataram (Detikntbcom) – Ketua dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Nusa Tenggara Barat (KONI NTB) periode 2022-2026 resmi dilantik dan dikukuhkan.

Puluhan pengurus KONI tersebut dilantik sesuai surat keputusan Nomor 41 tahun 2022 tertanggal 11 Maret 2022 oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman di Hotel Lombok Raya Mataram pada, Jumat (18/3) kemarin.

gambar Iklan

Ke depan, tugas berat menanti Ketua KONI NTB dan jajaran karena mereka harus sukses mewujudkan NTB sebagai tuan rumah dalam Bidding tuan rumah PON 2028.

“Yaitu bidding PON yang akan kita ikuti bulan Mei. Bidding PON ini wajib kita menangkan dan sukses agar NTB jadi tuan rumah PON 2028,” tegas Ketua Umum KONI NTB H Mori Hanafi usai acara pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI NTB Periode 2022-2026 di Hotel Lombok Raya.

Langkah menyukseskan hajatan ini sebagai ketua yang baru Mori pun mengundang 22 ketua umum KONI tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Undangan tersebut sekaligus turut menyaksikan gelaran event MotoGP Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. Mengingat hal serupa sebelumnya dilakukan Provinsi Papua dengan mengundang para ketua umum KONI untuk menyaksikan PON Papua beberapa waktu lalu.

“Insya Allah besok (Sabtu, red) akan bergabung 22 ketua umum, semoga semuanya serius mendukung dan langsung membawa surat dukungan agar NTB dan NTT menjadi tuan rumah,” jelasnya.

Optimis ini datang tidak hanya dengan kehadiran para ketua umum KONI, melainkan dukungan dan peran aktif Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dalam berkomunikasi dengan kepala-kepala daerah se-Indonesia. Begitu pula para pimpinan DPRD tingkat provinsi dan KONI NTB sebelumnya.

“Syukur Alhamdulillah semua bersatu, kita optimis jadi tuan rumah,” tegas Mori.

Menurut salah satu pimpinan DPRD NTB, jika tugas berat ini berhasil diwujudkan maka menjadi catatan sejarah baru bagi NTB. Yang sebelumnya pernah berulang kali dicoba namun gagal.

“Kita berdoa semua agar ini terwujud,” harap Mori.

Setelah pelantikan, sambung politisi Gerindra itu, dilakukan pelatda mengingat cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan pada PON Sumatera Utara sebanyak 64 cabor. Jika dibandingkan pada PON Papua hanya 37 cabor, artinya ada peningkatan dua kali lipat.

“Kalau besok medali NTB hanya 15 maka urutan NTB bukan lagi sepuluh besar melainkan belasan hingga 20 karena jumlah medalinya lebih banyak lagi,” bebernya.

Dalam pelatda itu nantinya, Mori pun akan segera memetakan cabor-cabor mana saja yang berpotensi menghasilkan medali emas. Pelatda ini dilakukan paling awal pada bulan Juni mendatang.

“Ini gak gampang, tapi kita akan gerak cepat,” tandas Mori. (Iba)