Dewan NTB pertanyakan 30 kubik kayu sonokeling hilang di Dompu, diduga ada konspirasi

Anggota Komisi II DPRD NTB Dapil VI Bima, Dompu dan Kota Bima Adhar Pangeran. (Iba/Istimewa)

Mataram (Detikntbcom) – Sedikitnya 30 kubik hasil sitaan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Toffo Pajo di Kabupaten Dompu diduga hilang.

Anggota Dewan Perwakilan Rauta Daerah Nusa Tenggara Barat (DPRD NTB) Adhar Pangeran menyayangkan hilangnya kayu tersebut.

gambar Iklan

Anggota Dewan dari Dapil VI Bima Dompu dan Kota Bima tesebut menduga ada konspirasi KPH Toffo Pajo dengan pihak terkait.

“Kami menyayangkan hilangnya kayu sitaan oleh KPH Toffo Pajo sebanyak 30 kubik itu. Saya menduga kuat ada konspirasi antara pihak KPH dan pihak terkait,” tegas angggoat fraksi Berkarya NTB ini, Selasa 28 Februari 2023 di Mataram.

Oleh karena itu, anggota Komisi II DPRD NTB ini dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Ketua Komisinya untuk dilakukan pemanggilan terhadap Dinas LHK NTB serta pihak terkait.

“Kami dalam waktu akan segera memanggil Kadis LHK NTB dan pihak terkait untuk dimintai keterangan jelas atas hilangnya kayu itu,” ujarnya.

Menurut informasi yang diperolehnya, bahwa kayu tersebut diangkut oleh oknum pengusaha kayu diduga berkonspirasi dengan KPH Toffo Pajo dengan menenteng sejumlah senjata tajam.

“Informasi yang saya peroleh ini sangat miris, kenapa negara harus kalah dengan para penjahat. Negara harusnya tidak boleh kalah dengan para penjahat,” ujarnya.

Jika KPH Toffo Pajo tidak mampu melindungi kayu-kayu diduga hasil ilegal logging tersebut, Adhar meminta Gubernur NTB untuk membekukan KPH tersebut karena tidak berfaedah.

“Kalau memang tidak mampu melindungi hutan, bubarin aja KPH itu, tidak berfaedah. Untuk melindungi kayu sitaan saja tidak mampu apalagi melindungi hutan yang luasnya tidak terhitung,” desaknya.

Namun puluhan kubik kayu yang hilang tersebut sudah ditemukan, namun lagi-lagi KPH Toffo Pajo tidak melihat itu sebagai sebuah kejahatan serius. Harusnya mereka melaporkan hal tersebut kepada polisi jika tidak mampu menangani sendiri dengan lembaganya.

“Saya minta KPH segera telusuri kayu yang hilang itu,” desaknya.

Media ini mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam DLHK NTB Mursal, belum bisa memberikan keterangan. Hanya saja Mursal melemparkannya ke Bidang PPH.

“Coba hubungi Pak Burhan ya. Bolanya sudah ada di bidang PPH,” katanya.

Dikonfirmasi ke Burhan, pihaknya mengarahkan ke Kepala KPH Toffo Pajo, Farouk. Namun hingga kini Farouk belum memberikan respon. (Iba)

gambar Iklan