Detikntbcom – Kasus dugaan ijazah palsu diduga oleh oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dompu terpilih 2024-2029 inisal ERS untuk mendaftar di KPU saat Pemilihan Legislatif (Pileg) februari lalu belum belum kunjung terang.
Kasus tersebut sudah dilaporkan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernama Fokus Untuk Keadilan dan Transparansi (FKT) Provinsi NTB di Polres Dompu pada tanggal 24 April 2024 lalu.
Namun hingga kini kasus tersebut belum kunjung terang. Pasalnya janji Kapolres Dompu Ajun Komisaris Besar (AKBP) Zulkarnain bahwa kasus tersebut diatensi.
Baca juga: Polres Dompu Diduga Tutup Akses Wartawan Soal Penanganan Ijazah Palsu
“Insha Allah, rencananya dalam waktu dekat kami akan lakukan gelar perkara. Menunggu Kasat Reskrim balik dari Mataram,” kata Kapolres Dompu pada wartawan saat dikonfirmasi wartawan pada, Kamis 06 Juni 2024 lalu.
Berikutnya, sejumlah media juga ikut mempertayakan progresnya pada, Rabu 19 Juni 2024 lalu namun enggan menjelaskannya sejauh mana kasus tersebut ditangani.
“Kordinasi langsung sama Kasat Reskrim,” katanya.
Baca juga: Polres Dompu Tangani Dugaan Ijazah Palsu Anggota DPRD Terpilih dari PBB
Hanya saja pihaknya mempersilahkan media ini untuk menghubungi Kasat Reskrim Iptu Ramli. Ramli pun enggan menjelaskan progres kasus dugaan ijazah palsu tersebut sesuai dengan janjinya Minggu lalu untuk gelar perkara Minggu ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Dirreskrimum Polda NTB) Kombes Pol Syarif Hidayat dimintai tanggapan media ini pada, Jumat 21 Juni 2024 atas lambannya progres itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan.
Baca juga: FPS NTB Desak Kapolda Kawal Kasus Dugaan Ijazah Palsu Oknum DPRD Dompu Terpilih
“Saya belum bisa memberikan tanggapan,” katanya.
Namun begitu, mantan Kapolres Dompu itu mengaku akan mempertanyakan ke Polres Dompu terlebih dahulu. Bahkan memerintahkan Kepala Bagian Operasional (KBO) untuk mempertanyakan sejauh mana progres penanganan kasus oknum politisi PBB Kabupaten Dompu itu.
“Saya sudah suruh KBO untuk tanyakan prosesnya,” tegasnya. (Iba)